Tanpa Perlawanan, Ius Pane Diborgol Turun dari Bus ALS di Medan

Danru Satpam Pool Bus ALS Eddy Prasetyo mengatakan, penangkapan Ridwan terjadi tepat saat bus ALS dari Bogor tujuan Medan tersebut tiba.

oleh Reza Efendi diperbarui 01 Jan 2017, 18:05 WIB
Diterbitkan 01 Jan 2017, 18:05 WIB
20170101-Ridwan-Sitorus-FF1
Ridwan Sitorus alias Ius Pane saat di Bandara Halim Perdana Kusumah, Minggu (1/1). Ius Pane ditangkap tim gabungan dari Polrestro Jakarta Timur, Polresta Depok dan Ditkrimum Polda Metro Jaya. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Medan - Pelarian buron kasus perampokan di Pulomas, Ridwan Sitorus alias Ius Pane berakhir di tanah kelahirannya, Medan, Sumatera Utara. Komplotan penjahat sadis itu dibekuk tim gabungan dari Polrestro Jaktim, Polresta Depok dan Ditkrimum Polda Metro Jaya.

Ridwan diringkus di pool Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) di Jalan Sisingamangaraja, Medan. Saat itu, satu dari empat pelaku perampokan tersebut diringkus sesaat baru saja turun dari bus ALS dengan pelat BK 7461 DK nomor pintu 333.

Komandan Regu Satuan Pengamanan (Danru Satpam) Pool Bus ALS Eddy Prasetyo mengatakan, penangkapan terhadap Ridwan terjadi tepat saat bus ALS dari Bogor tujuan Medan tersebut tiba.

"Tadi sekitar pukul 08.05 WIB, bus nomor pintu 333 masuk ke mari. Kalau busa masuk saya yang tulis. Tidak lama bus masuk, ada yang lapor ke saya tentang ribut-ribut. Kemudian saya langsung menuju lokasi yang dimaksud," kata Eddy, Minggu (1/1/2017).

Dia mengaku, perkiraan awalnya soal ribut-ribut tersebut adanya salah satu penumpang yang tidak membayar ongkos atau persoalan narkoba. Sebab, hal seperti itu sudah pernah terjadi beberapa kali.

"Begitu saya lihat, saya terkejut ada tekap (polisi) tujuh orang, dan ada dua orang yang diamankan, satu diborgol dan satu lagi tidak," ucap Eddy.

Terkait adanya penumpang yang ditangkap tersebut, Eddy langsung bertanya kepada salah seorang polisi tentang persoalan yang terjadi. Seorang polisi mengatakan orang yang diamankan tersebut merupakan buronan kasus pembunuhan di Pulomas.

"Dari situ saya langsung bawa mereka ke pos, karena banyak kali orang yang mau lihat. Saat di pos, saya lihat si Ridwan pucat kali, tangannya diborgol, nggak ada perlawanan, udah pasrah dia kayaknya. Tapi satu lagi dibebaskan, karena penumpang yang bertemu di jalan. Tidak ada sangkut paut sama di Ridwan, lupa saya namanya," pungkas Eddy.

4 Tersangka Tertangkap

Sebelumnya, 11 orang ditemukan disekap dalam kamar mandi berukuran 1,5 x 1,5 meter tanpa ventilasi selama 17 jam di rumah mewah di Jalan Pulomas Utara, Nomor 7A, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa 27 Desember lalu. Enam orang tewas dan lima lainnya terluka dalam peristiwa ini.

Enam korban tewas yakni pemilik rumah Dodi Triono serta dua putrinya, Diona Arika Andra Putri dan Dianita Gemma Dzalfayla. Kemudian teman Gemma bernama Amel, serta dua sopir pribadi bernama Yanto dan Tasrok.

Sementara, lima korban selamat yakni anak Dodi bernama Zanette Kalila Azaria, serta empat asisten rumah tangga bernama Emi, Fitriani, Santi, dan Windy. Kelima korban selamat masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Dalam kasus perampokan Pulomas ini, polisi telah menangkap dan menetapkan tiga tersangka yakni Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, dan Alfins Bernius Sinaga.

Polisi meringkus Alfins di kawasan Villamas Indah Blok C, Bekasi Utara, Jawa Barat pada Rabu petang, usai penangkapan terhadap Ramlan Butarbutar dan Erwin Situmorang. Dalam penangkapan tersebut, keduanya juga dilumpuhkan. Ramlan tewas sedangkan Erwin selamat.

Alfins diduga berperan sebagai pengemudi mobil yang digunakan untuk merampok rumah mewah milik korban Dodi Triono tersebut.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya