Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF)-MUI bersama KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym) menggelar tablig akbar di Masjid Al Makmuriah Pulau Pramuka, Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pada kesempatan itu, perwakilan dari GNPF-MUI kembali menyampaikan isi dari surat Al Maidah kepada peserta yang hadir.
Baca Juga
Wakil Ketua GNPF-MUI Misbahul Anam mengatakan, tidak ada yang salah dengan membicarakan isi dari Alquran. Di mana pun kegiatannya dan apa pun acaranya, membicarakan isi kitab suci tidaklah salah.
Advertisement
"Saya kembali membacakan Al Maidah ayat 51 sampai 53. Itu tidak salah," tutur Misbahul Anam di lokasi acara, Pulau Pramuka, Jakarta, Senin (9/1/2017).
Dia menjelaskan, yang dilarang adalah membicarakan politik praktis. Sementara membicarakan isi Alquran dan Sunnah adalah boleh, bahkan wajib.
"Ada yang bilang di masjid tidak boleh bicara politik. Padahal masjid dari awal dibangun memang tempatnya siyasah (strategi). Itu politik. Namun sesuai Alquran dan sunnah. Bukan membicarakan politik praktis. Golkar, PPP, PDIP. Itu politik praktis. Saya sepakat tidak boleh," ujar dia.
Terlebih, pada dasarnya Islam pun menjunjung tinggi nilai demokrasi. Tentunya sesuai dengan tuntunan isi Alquran dan Hadis Nabi.
"Di Manado kepalanya Kristen, Islam enggak protes karena wilayahnya Kristen. Di Bali kepalanya Hindu kita enggak protes. Karena Islam profesional," pungkas Misbahul Anam.
Aa Gym mendapat giliran ketiga sebagai narasumber acara tersebut. Saat ini yang bersangkutan masih beristirahat sejenak setelah kesibukannya dan menyempatkan diri hadir di Kepulauan Seribu untuk berdakwah.