Liputan6.com, Jakarta Polisi terus mendalami kasus dugaan makar yang dilakukan oleh beberapa orang yang sudah dijadikan tersangka. Langkah ini sempat mendapat kritik dari Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Prabowo sempat heran dengan penangkapan yang dilakukan kepolisian. Terlebih salah satu yang ditangkap adalah putri proklamator Rachmawati Soekarnoputri.
Baca Juga
Menanggapi hal itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung menilai kritik soal makar yang disampaikan Prabowo merupakan hal yang wajar. Terlebih di alam demokrasi seperti ini.
Advertisement
"Indonesia negara demokrasi, dalam demokrasi pandangan berbeda wajar saja," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/1/2017).
Politisi PDIP itu menyebut hukum di Indonesia sudah menyiapkan mekanisme bagi warga negara yang tidak puas dengan status tersangka, yakni melalui praperadilan. Tapi, Pramono yakin polisi punya dasar kuat untuk menetapkan sebuah kasus.
"Karena proses sudah jalan kita berikan kesempatan kepada aparat untuk buktikan," ujar Pramono.
Mantan Wakil Ketua DPR itu menyebut kritik yang disampaikan Prabowo soal makar sangat baik untuk demokrasi. Sehingga tidak perlu ada yang dipermasalahkan.
"Apa yang dilakukan sudah benar sehingga dengan demikian dalam demokrasi ada kritik pandangan beda hal biasa saja," pungkas Pramono.