Prabowo: Tidak Aneh Kalau Hasil Lembaga Survei Beda-beda

Prabowo kemudian mengimbau kandidat calon pemimpin DKI Jakarta yang diusung partainya menggunakan cara yang jujur.

oleh Liputan6 diperbarui 23 Jan 2017, 06:41 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2017, 06:41 WIB
Prabowo Subianto
Prabowo Subianto

Liputan6.com, Bogor - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menduga, data yang dikeluarkan sejumlah lembaga survei tidak netral. Sehingga dia menyangsikan hasil penelitian lembaga-lembaga tersebut.

"Sudah tidak aneh lagi kalau data dari survei itu berbeda-beda. Hasilnya ini kan terserah siapa yang bayar," ujar Parbowo saat ditemui di kediamannya, di Bogor, Jawa Barat, Minggu 22 Januari 2017.

Menurut dia, hasil temuan lembaga survei yang bervariasi itu berpotensi membentuk dan menggiring opini yang tidak benar bagi masyarakat, sehingga termasuk dalam bentuk pembodohan.

"Yang jelas kepintaran mereka (lembaga survei) dipakai untuk membohongi rakyat, saya jadi tidak hormat. Seharusnya mereka terbuka, data-data surveinya juga harus jujur," tambah Prabowo, seperti dilansir dari Antara.

Terkait dengan adanya dugaan kecurangan ini, Prabowo kemudian mengimbau kandidat calon pemimpin DKI Jakarta yang diusung partainya, yakni pasangan nomor urut tiga Anies Baswedan dan Sandiaga Uno agar menggunakan cara yang jujur untuk meraih kemenangan.

Tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta yang telah ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta, akan bersaing pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.

Mereka adalah Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dengan nomor urut satu.

Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Nasdem, Partai Golkar dan Partai Hanura dengan nomor urut dua.

Kemudian, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS, dengan nomor urut tiga.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya