Liputan6.com, Timika - Warga Papua antusias menyambut terbitnya uang rupiah baru dengan berbondong-bondong mendatangi bank-bank setempat untuk menukar mata uang lama mereka.
Asisten Manajer Unit Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia Kantor Perwakilan Provinsi Papua Fransco L Tentua yang dihubungi dari Timika mengatakan, sejak uang rupiah baru resmi diluncurkan pada Senin 19 Desember 2017, sambutan warga Papua sangat positif.
Tidak ada reaksi penolakan terhadap uang baru NKRI di Papua sebagaimana terjadi di sejumlah daerah lain.
Advertisement
"Justru sebaliknya uang baru ini diterima sangat baik oleh warga Papua. Beberapa waktu lalu masyarakat berbondong-bondong datang menukar uang baru di bank-bank. Apalagi ada gambar Pahlawan Papua (Frans Kaisiepo) di mata uang baru lembaran Rp 10 ribu," kata Fransco.
BI Jayapura, kata Fransco, akan terus melakukan sosialisasi dan edukasi mata uang baru tersebut ke seluruh pelosok di Papua. Perbedaan mendasar uang lama dengan uang baru tersebut cukup banyak, terutama dari sisi warna.
"Kalau bahan yang ditanam hampir sama. Tapi warna uang lama dengan uang baru berubah sekali. Pada uang baru, ornamen batik dan gambar kepulauan Indonesia lebih ditonjolkan," kata Fransco seperti dilansir dari Antara, Senin (30/1/2017).
Menyinggung soal minimnya penggunaan uang recehan (uang logam) di wilayah Papua, Fransco mengatakan, BI tetap mendistribusikan uang recehan tersebut ke semua daerah di Papua.
"Apapun alasannya uang logam tetap kita distribusikan, tidak bisa tidak. Apalagi ada kebijakan soal satu harga BBM di Papua," jelas dia.
BI Jayapura telah melakukan edukasi dan sosialisasi penggunaan uang baru ke beberapa daerah di Papua.
Kota-kota yang sudah melakukan sosialisasi uang baru tersebut yaitu Jayapura, Biak, Timika, dan Merauke.
Tahap pertama, edukasi dan sosialisasi diberikan kepada para petugas teler perbankan yang sehari-hari melayani transaksi keuangan para nasabah.
"Program edukasi dan sosialisasi ini sangat penting bagi kalangan perbankan karena mereka yang menjadi ujung tombak utama dalam penyaluran uang baru ke nasabah. Kalau perbankan saja belum tahu, apalagi masyarakat," kata Fransco.
Adapun kegiatan edukasi dan sosialisasi penggunaan uang baru ke kalangan pemerintah daerah pada semua kabupaten/kota di Provinsi Papua, akan dilakukan kemudian ditangani langsung para pimpinan BI Kantor Perwakilan Provinsi Papua.
Fransco mengatakan, distribusi uang baru akan dilakukan secara bertahap dari BI Jayapura ke semua daerah melalui kantor kas titipan BI yang ada di daerah-daerah tersebut.
"Dengan adanya kantor kas titipan BI di beberapa kabupaten, secara bertahap kami mulai mendistribusikan uang baru ini ke semua daerah. Sekarang distribusinya masih sedikit sekadar untuk pengenalan sambil terus melakukan edukasi dan sosialisasi," jelas Fransco.
Sebagai informasi, Frans Kaisiepo yang gambarnya terdapat dalam uang kertas baru pecahan Rp 10 ribu, merupakan salah satu pahlawan nasional.
Nama besar Frans Kaisiepo sudah diabadikan sebagai nama bandara di Biak, tanah kelahirannya serta diabadikan sebagai nama kapal perang Indonesia, yakni KRI Frans Kaisiepo pada 2010 lalu.
Masyarakat juga mengenalnya sebagai Gubernur Irian Barat ke-4 pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, yakni pada 1964-1973.
Frans juga sebagai pelopor nama Irian, yang artinya semangat persatuan masyarakat agar tidak mudah takluk di tangan Belanda.
Atas jasa dan perjuangannya terhadap tanah Papua dan kemerdekaan Indonesia, Pemerintah RI menganugerahi Frans yang juga Pahlawan Trikora ini gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No. 077/TK/Tahun 1993 tanggal 19 Agustus 1993.