PBB Investigasi Pasukan Perdamaian Polri di Sudan

FPU 8, pasukan perdamaian Polri di Sudan dituduh menyelundupkan satu koper berisi senjata api.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 31 Jan 2017, 15:19 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2017, 15:19 WIB
pembaretan-pbb-2-131105b.jpg
FPU merupakan personel Polri yang akan menjadi polisi perdamaian PBB dan dikirimkan ke daerah konflik di Sudan (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Pasukan perdamaian Polri di Sudan yang tergabung dalam Formed Police Units (FPU) 8 masih terus diinvestigasi oleh perwakilan Persatuan Bangsa Bangsa (PBB). Hal ini menyusul tuduhan penyelundupan satu koper berisi senjata api kepada FPU 8 yang akan bertolak ke Indonesia di Bandara Al Fashir beberapa waktu lalu.

"Sedang dalam investigasi pihak PBB," ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar di kompleks Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Selasa (31/1/2017).

Selain itu, FPU 8 telah mendapat pendampingan oleh tim dari Mabes Polri dan Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas). Mabes Polri dan Kompolnas juga membantu tim investigasi untuk menelusuri asal muasal dari senjata api yang dituduhkan tersebut.

"Sehingga dapat keterangan yang objektif terhadap keberadaan senjata api yang dituduh milik FPU 8," ucap Boy.

Mantan Kapolda Banten ini tetap yakin pasukan FPU 8 tidak menyelundupkan senjata api sebagaimana yang dituduhkan oleh pihak otoritas Sudan.

"Karena barang-barang berlabel Indonesia dan tas-tasnya seragam. Barang-barang kontingen (pasukan perdamaian) kita senantiasa dalam pengawasan military police," terang Boy.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya