Liputan6.com, Jakarta Berbagai cara dilakukan aparat keamanan untuk mencegah tawuran pelajar. Di Cengkareng, Jakarta Barat, tentara menggandeng tukang ojek untuk menekan terjadinya tawuran.
Danramil 04 Cengkareng, Kapten Inf Missin MD beserta anggota Babinsa menemui tukang ojek di kawasan Daan Mogot. Ia mengajak tukang ojek berperan aktif mencegah terjadinya tawuran pelajar, terlebih para tukang ojek merupakan masyarakat terdekat dengan lokasi tawuran.
Baca Juga
"Saya ajak tukang ojek untuk turut serta menjaga keamanan, kalau mereka lihat anak-anak sekolah kumpul-kumpul enggak jelas, disuruh pulang saja," ujar Missin kepada Liputan6.com, Jakarta Barat, Jumat (3/1/2017).
Advertisement
Missin mengimbau kepada para pengojek, jika para pelajar sulit dibubarkan agar melaporkan kepada pihak berwajib.
"Jika sulit dibubarkan maka segera telepon ke piket Koramil atau Polsek setempat, kalau piket tidak merespons hubungi saya," dia menegaskan, sembari memberikan nomor telepon.
Missin juga mengimbau kepada para pengojek agar segera melaporkan kepada pihaknya, atau kepolisian, agar tawuran dapat dicegah atau sampai memakan korban.
"Cegah secepat mungkin agar tidak terjadi korban dan lain lainnya," pesan Missin.
Sementara, warga menyebutkan di sepanjang Jalan Daan Mogot diduga sering terjadi tawuran pelajar. Tawuran umumnya akibat para pelajar sering berkumpul di pinggir jalan.
"Kalau udah siang, mereka kumpul-kumpul, nongkrong, nah ejek-ejekan, itu yang bikin tawuran sering di sini," ungkap pria yang akrab disapa Yas, pengojek di sekitar Jalan Daan Mogot.
Pria 44 tahun itu mengatakan, jika tak dilerai sejak awal, tawuran bisa berlangsung hingga tiga hari. Sebab, jika satu pihak kalah, keesokannya mereka akan membalas.
"Ya palingan anak-anaknya itu lagi, kalau enggak kebacok atau luka, besoknya pasti berantem (tawuran pelajar) lagi," ujar Yas.