Liputan6.com, Jakarta - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyebut dirinya disadap. Hal ini disampaikan karena pengacara Ahok menyebut ada komunikasi antara SBY dengan Ketua MUI KH Ma'aruf Amin pada sidang Ahok kedelapan pada Selasa, 31 Januari.
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) juga cukup terkejut dengan pernyataan pengacara Ahok. Dia bahkan berani menyebut hingga waktu komunikasi terjadi dan isi komunikasi itu.
Baca Juga
"Memang sedikit mengejutkan juga statement atau pernyataan atau tuntutan penasihat hukumnya Ahok. Dia tahu bahwa Kiai Ma’aruf menelepon jam 10.16, pakai menit lagi kan. Dan isinya. Jadi dua lagi," kata JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (3/2/2017).
Advertisement
Pernyataan yang rinci inilah yang membuat sebagian orang berkeyakinan Ahok dan kuasa hukumnya tahu ada komunikasi itu.
"Tentu ada keyakinan dan pengetahuan tentang telepon itu. Pengetahuan itu bisa penyadapan, bisa juga saksi, bisa juga laporan atau orang. Jadi kita tidak tahu apakah itu benar penyadapan atau itu kesaksian mungkin orang dekatnya bicara," jelas JK.
JK menyerahkan permasalahan ini pada kepolisian guna mencari tahu ada atau tidak dugaan penyadapan terhadap SBY dan Ma'ruf Amin yang mencuat di sidang Ahok.
SBY mengakui ada percakapan dirinya dengan ketua MUI Ma'ruf Amin pada 7 Oktober 2016. "Percakapan itu ada, tapi tidak ada yang berkaitan dengan MUI," ujar SBY di Jakarta, Rabu 1 Februari 2017.
Ia menjelaskan, pembicaraan dirinya dengan Ma'ruf Amin bermula saat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni kunjungan ke Kantor PBNU. Agus-Sylvi datang untuk memohon restu untuk maju Pilkada DKI.