Ahok: Penak Zamanku Toh Jadi Gubernur?

Sorak-sorai ribuan warga yang menghadiri peresmian RPTRA Kalijodo pecah saat mendengar Ahok mencoba berbahasa dan logat Jawa.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Feb 2017, 06:24 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2017, 06:24 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Sorak-sorai ribuan warga yang menghadiri peresmian RPTRA Kalijodo pecah saat mendengar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mencoba berbahasa dan logat Jawa.

Ahok mengaku sengaja belajar Bahasa Jawa agar dapat meniru gaya bicara lembut suku Jawa.

"Marah-marah itu dulu. Sekarang enggak marah-marah lagi. Sekarang bicaranya nuwun sewu (permisi). Kalau malam saja ketemu orang, ngomong sugeng ndalu," kata Ahok di kawasan Kalijodo, Jakarta Barat, Rabu (22/2/2017).

Dia pun mengenalkan dirinya yang baru dengan sapaan Basuki bukan Ahok lagi. Dia percaya, dengan nama Basuki, tidak lagi mudah marah. "Dulu Ahok (marah-marah), sekarang Basuki beda," ucap Ahok.

"Saya lagi belajar bahasa Jawa, ngomongnya lebih pelan. Doakan saya jadi Basuki beneran," tambah dia.

Warga yang berdesak-desakan pun semakin ramai saat Ahok dengan nada bercanda menyatakan warga Jakarta lebih enak saat dia menjadi Gubernur DKI.

"Penak zamanku toh jadi gubernur? Iso tuku (bisa beli) daging murah Rp 35 ribu, sakit ora bayar," kata Ahok.

Adapun yang dimaksud Ahok daging murah adalah kebijakan pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang dapat membeli daging sapi seharga Rp 35 ribu per kilogram. Sedangkan, berobat gratis yang dimaksud Ahok adalah pengobatan gratis di puskesmas dan RSUD kelas III.

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya