Ketum PBNU: Tuhan Jangan Diajak Kampanye

Said Aqil juga mengingatkan, masalah politik yang ada di Indonesia jangan dicampuradukan dengan agama.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 15 Mar 2017, 05:09 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2017, 05:09 WIB
20170308- Said Aqil Siradj dan Arifin Panigoro Diskusi TBC-Jakarta- Faizal Fanani
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj memberikan paparan dalam diskusi Dukung Upaya Penanggulangan Tuberculosis (TBC) di Indonesia di Gedung PBNU, Jakarta, Rabu (8/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siraidj mengingatkan, agar masyarakat membedakan masalah politik dengan masalah agama.

"Program kerja aja yang disampaikan (dalam kampanye), program yang baik untuk masyarakat. Nggak usah bawa-bawa Tuhan lah, ini masalah politik," kata Said Aqil di Kantor PBNU Jakarta Timur, Selasa (14/3/2017).

Dia menjelaskan, bila agama dibawa ke dalam politik bisa memicu ketegangan antar masyarakat.

"(Efeknya) itu nanti tegang, nanti tegang. Mengerikan itu nanti. Misalnya pilih saya masuk surga, jangan pilih itu nanti masuk neraka. Nggak usah seperti itulah," tandas Said.

Said Aqil juga mengingatkan bahwa masalah politik yang ada di Indonesia jangan dicampuradukan dengan agama.

"Allah jangan diajak kampanye, Tuhan diajak kampanye," tutur Said Aqil di Kantor PBNU Jakarta Timur.

Pernyataan Said Aqil ini terkait kasus jenazah Nenek Hindun yang tidak disalatkan di musala gara-gara memilih pasangan Ahok-Djarot di Pilkada DKI putaran pertama, 15 Februari lalu. Juga maraknya spanduk yang isinya bernada provokatif di DKI Jakarta.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya