Said Aqil Siradj: Mengabdi di NU Harus Cerdas dan Moderat

Kedua hal tersebut dipandang perlu guna membawa nama NU dan Islam menjadi cemerlang di mata dunia.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 10 Mar 2017, 18:21 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2017, 18:21 WIB
Ketua PBNU Said Aqil
Ketua PBNU Said Aqil Siradj.

Liputan6.com, Yogyakarta - Ketua PBNU Said Aqil Siradj menyatakan ada modal khusus yang harus dimiliki bagi setiap orang yang ingin mengabdi di NU. Kedua hal tersebut dipandang perlu guna membawa nama NU dan Islam menjadi cemerlang di mata dunia. 

"Mengabdi di NU harus cerdas dan moderat," ujar dia ujar Said saat meluncurkan Universitas NU di Yogyakarta, Jumat (10/3/2017).

Said membeberkan tantangan yang dihadapi Indonesia di kancah di dunia. Bila tidak direspons secara baik, Indonesia akan kalah.

"Ingat sebelah utara Indonesia ada China negara besar, sebelah selatan ada Australia negara kuat sehingga kalau tidak membawa Islam yang baik maka bisa perang dan kita kalah dalam satu jam kalau melawan dengan teknologi, tetapi kalau gerilya kita bisa menang," ujar Said.

Ia juga bercerita Rasulullah SAW yang tidak pernah memproklamasikan berdiri negara Islam atau negara Arab pada 15 abad lalu. Nabi Muhammad SAW itu justru membangun peradaban maju di negara Madinah yang penduduknya beragam suku dan agama.

Pembangunan peradaban itu, kata dia, tidak bisa dilakukan secara asal-asalan karena harus mampu menggabungkan Alquran sebagai teks yang suci dengan akal manusia.

"Tanpa akal tidak mungkin moderat," ucap Ketua Umum Penguru Besar NU Said Aqil.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya