Jembatan Cisomang Kembali Dibuka, Bisa Dilintasi Semua Kendaraan

Pembukaan jembatan Cisomang di Purwakarta seiring kondisi jembatan yang sudah stabil dan kuat untuk dilintasi beban kendaraan besar.

oleh Abramena diperbarui 01 Apr 2017, 12:34 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2017, 12:34 WIB
Jembatan Cisomang
Jembatan Cisomang dibuka kembali, bisa dilintasi semua kendaraan. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Jakarta Setelah melalui proses perbaikan sejak Desember 2016 hingga akhir Maret 2017, jembatan Cisomang di Tol Cipularang Km 100,7 di wilayah Darangdan, Purwakarta, Jawa Barat, kembali dibuka dan dapat dilintasi semua jenis kendaraan.

Dibukanya jembatan Cisomang untuk semua jenis kendaraan, berlaku sejak Sabtu, 1 April 2017 hari ini. Kendaraan besar mulai dari golongan dua hingga lima bisa kembali menggunakan jembatan tersebut di kedua jalur, baik Jakarta mengarah Bandung maupun sebaliknya.

Pembukaan jembatan Cisomang, seiring dengan kondisi jembatan yang sudah stabil dan kuat untuk dilintasi beban kendaraan besar. Meski begitu, tetap ada sejumlah penyortiran oleh petugas terutama menyoal tonase angkutan.

"Alhamdulillah dengan mengucap syukur kepada Allah, pada hari ini 1 April jam 00.00 WIB, berdasarkan analisis dan kajian dari Dinas Pekerjaan Umum, kemudian PU, kemudian Jasa Marga dan kita, maka secara resmi jalur yang menuju arah Bandung melalui jembatan Cisomang dinyatakan dibuka untuk semua jenis kendaraan," kata Dirlantas Polda Jabar Kombes Tomex Kurniawan di Cisomang.

"Kecuali kendaraan overload (kelebihan muatan) yang kapasitasnya melebihi peruntukannnya 45 ton ke atas," ucap Tomex.

Untuk kendaraan besar yang melintasi jembatan Cisomang di Tol Cipularang, harus melintasi alat pendeteksi kecepatan dan beban yang dipasang petugas Jasa Marga di Kilometer 83.800.

Menurut General Manajer Tol Purbaleunyi, Setia Budi, nantinya jika kendaraan melebihi beban 45 ton, maka lampu indikator akan menyala dan berwarna merah.

"Kita melakukan scaning dengan alat WIM. Kita saat ini berada di kilometer 83, di mana kita memasang alat WIM bekerja sama dengan Pusjatan," ujar Tomex.

Dia menjelaskan, saat truk melintasi scaning maka akan menyala lampu indikator dari alat WIM terkait berat sumbu atau berat kendaraan. Jika nyala lampu berwarna merah, berarti kendaraan truk tersebut kelebihan muatan dan harus keluar di Jatiluhur.

Penyortiran atau filterisasi akan terus dilakukan dalam kurun masa uji coba sebulan ke depan. Jika kondisi jembatan tidak ada perubahan, akan diperpanjang hingga September 2017 seiring tercapainya target perbaikan secara permanen.

"Jasa Marga Cikampek juga melakukan operasi kelebihan muatan di kilometer 41, di situ dilakukan penimbangan. Bagi kendaraan yang overload di pasang stiker dan diharapkan pada kilometer 66 tidak melintas ke Cipularang, tapi lurus melalui Jakarta - Cikampek," papar Tomex di jembatan Cisomang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya