Liputan6.com, Purwakarta Pemkab Purwakarta melalui Dinas kesehatan (Dinkes) setempat menegaskan, diperlukan cara efektif untuk meminimalisasi penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD). Upaya tersebut, harus dimulai dari masyarakat.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Purwakarta, Norman Nugraha menjelaskan, sejauh ini jajarannya terus berjibaku untuk melakukan pencegahan guna meminimalisasi penyebaran penyakit DBD. Termasuk, secara masif melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Advertisement
"Dalam pengendalian dan pencegahan penyakit DBD, itu diperlukan upaya efektif," ujar Norman Nugraha kepada Liputan6.com, Selasa (11/2/2025).
Advertisement
Menurut Norman, cara yang paling efektif untuk mengantisipasi penyebaran DBD itu harus bersifat antisipatif. Yakni, dengan meningkatkan kesadaran masyatakat dalam menjaga kebersihan lingkungan.Â
Tugas pemerintah sendiri, kata dia, turut mendorong penerapan pola hidup bersih dan sehat di masyarakat.
Misalnya, lanjut dia, dengan tidak membiarkan terlalu lama adanya genangan pada semua benda yang bisa menampung air sementara. Seperti, bak mandi atau tempat-tempat penampung air lainnya.Â
Selain itu, tempat tersebut juga harus secara rutin dibersihkan dan ditutup.
Norman berpendapat, penyebaran penyakit yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu bukan hanya karena faktor cuaca saja. Tapi, bisa juga akibat pola hidup masyarakat yang kurang memperhatikan kebersihan lingkungan.
Untuk itu, pihaknya berpesan kepada masyarakat supaya bisa kembali menggalakan bebersih dan bisa lebih meningkatkan pola hidup bersih dan sehat. Karena, kata dia, untuk pencegahan DBD tidak hanya cukup dengan upaya pengasapan (fogging).
"Fogging, itu hanya untuk membunuh jentik nyamuk. Yang paling efektif, itu dengan menjaga kebersihan lingkungan," jelas dia.
Cara Efektif
Adapun salah satu upaya untuk mengantisipasi DBD, itu bisa dengan cara menerapkan prilaku 3M+. Yakni, sering-sering menguras bak mandi, membersihkan saluran air dan lingkungan, serta mengubur barang-barang yang tak terpakai plus menghidari gigitan nyamuk.Â
Misalnya, dengan memakai lotion anti nyamuk jika sedang berada di luar ruangan. Karena, di musim hujan seperti sekarang ini perkembangbiakan nyamuk pembawa vektor dengue ini lebih cepat dari biasanya.
"Kami juga akan mendorong pemerintahan di tingkat Kelurahan/Desa untuk menggalakan bebersih di masing-masing lingkungan," tambah.
Selain itu, pihaknya juga mendorong supaya masyarakat turut berperan aktif menjadi agen pencegahan DBD. Di antaranya, melalui program satu rumah satu juru pemantau jentik (Jumantik).
Norman menambahkan, hasil pemetaan jajarannya, penyebaran penyakit DBD di Kabupaten Purwakarta, itu berpotensi hampir seluruh wilayah di daerahnya.Â
Hanya saja, ada beberapa wilayah di empat kecamatan yang paling di antisipasi oleh jajarannya. Yakni, wilayah yang ada di Kecamatan Purwakarta Kota, Sukatani, Darangdan, serta Kecamatan Pasawahan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta, Deni Darwaman menyampaikan, di awal tahun ini terjadi lonjakan kasus DBD di wilayahnya. Masyarakat pun diminta waspada.
"Seperti di tahun-tahun sebelumnya, di awal tahun ini ada lonjakan kasus DBD. Saat ini, sudah ada 55 orang yang terjangkit dan 1 orang di antaranya meninggal dunia. Itu data selama Januari 2025," ujar Deni.
Menurut Deni, warga yang terjangkit DBD ini jumlahnya dipastikan akan bertambah di bulan berikutnya. Atas kondisi tersebut, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk ekstra waspada.Â
Dalam kesempatan itu, Deni pun memaparkan, kasus DBD sepanjang 2024 kemarin. Dari catatan yang ada di dinasnya, tahun kemarin ada sebanyak 1.088 kasus DBD di wilayahnya. Dari jumlah tersebut, 14 orang yang terjangkit di antaranya meninggal dunia.
Deni pun tak menampik, kasus DBD di 2024 kemarin angkanya lebih tinggi dibanding 2023 lalu yang hanya terjadi 424 kasus dengan jumlah yang meninggal dunia sebanyak 3 pasien dari kalangan anak-anak.
Advertisement
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)