Djarot: Warga Jakarta Sudah Bosan Isu SARA

Djarot menyatakan sejak lama menyampaikan agar seluruh masyarakat bisa memisahkan antara masalah agama dan politik dalam Pilkada ini.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 05 Apr 2017, 19:52 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2017, 19:52 WIB
Djarot
Bersilahturahmi dengan Keluarga Besar NU, Djarot Akan Bantu Sekolah Dan Madrasah NU

Liputan6.com, Jakarta - Cawagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat angkat bicara soal beredarnya spanduk yang bertuliskan 'Warga Jakarta Sudah Bosan dengan Isu SARA'. Menurut dia, memang sudah seharusnya demikian sikap warga DKI.

"Ya bosenlah (dengan isu SARA), memang seharusnyalah. Di gorang-goreng terus masalah isu SARA, utamanya agama, ya bosen, jenuh," ujar Djarot di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (5/4/2017).

Dia mengaku sudah sejak lama menyampaikan agar seluruh masyarakat bisa memisahkan antara masalah agama dan politik dalam Pilkada ini.

"Harusnya dibedakan karena kita ini kan warga diminta untuk memilih pemimpin pemerintahan dan ini kan bukan hanya Pilkada itu bukan hanya di Jakarta saja, tapi di seluruh Indonesia," ucap dia.

"Karena kita kan sudah sepakat kita negara Pancasila, di negara yang sudah Bhineka Tunggal Ika, kemudian keseluruhan ini terikat menjadi satu kesatuan dari Sabang sampai Merauke," tutur Djarot.

Dia menceritakan, saat menghadiri acara pengajian di Saung Rawa Lele, Kalideres, Jakarta Barat. Kala itu, ada pengajian tandingan untuk menyaingi acara yang dihadiri Djarot dengan memasang kaset atau CD ceramah di masjid.

"Sekarang ada satu gejala baru, pengajian cukup muter pakai CD, seperti beberapa tempat yang saya diundang untuk pengajian, sebelahnya masjid pasang CD jemaahnya enggak ada, ini apa-apaan," papar dia.

"Oleh sebab itu, saya selalu sampaikan please, tolong ya, tolong pisahkan masalah Pilkada politik itu dengan masalah agama, kita sudah sepakat. Sekali lagi saya sampaikan bahwa Sumpah Pemuda itu belum dicabut, kan Sumpah Pemuda kita adalah satu saudara, sebangsa, setanah air, menjujung tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia," pungkas Djarot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya