Jokowi Undang Petani Telukjambe Bahas Konflik Agraria

Para petani Telukjambe meminta hak atas tanah mereka.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Mei 2017, 12:37 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2017, 12:37 WIB
Petani Telukjambe Gelar Aksi Kubur Diri-Jakarta- Yoppy Renato-20170501
Anak petani Telukjambe melakukan aksi kubur diri di halaman Monas, Jakarta, Senin (1/5). Aksi kubur diri dilakukan untuk mendapat perhatian pemerintah terkait konflik agraria di Telukjambe, Karawang. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi mengundang para petani Telukjambe, Karawang, Jawa Barat ke Istana Kepresidenan. Para petani ini tengah menggelar aksi unjuk rasa memprotes dugaan penyerobotan lahan yang dilakukan PT Pertiwi Lestari.

Usai pertemuan, Ketua Umum Serikat Tani Telukjambe Bersatu Maman Nuryaman mengatakan, Jokowi akan mencarikan solusi atas konflik yang tengah dihadapi petani saat ini. Paling tidak, Presiden meminta waktu tiga hari agar mendapat solusi terbaik permasalahan ini.

"Beliau siap menyelesaikan konflik agraria yang ada di Karawang. Tapi tidak bisa disebutkan, dia butuh tiga hari," kata Maman di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (3/5/2017).

Para petani saat ini berhadapan dengan perusahaan karena mereka mengklaim lahan petani seluas 791 hektare. Sementara petani sudah ada dan menggarap lahan itu sejak 1962.

"Kami minta hak atas tanah untuk para petani, hak atas tanah untuk perekonomian para petani, dan mengembalikan petani ke lahan pertanian," jelas dia. 

Anak petani Telukjambe melakukan aksi kubur diri di halaman Monas, Jakarta, Senin (1/5). Aksi kubur diri dilakukan untuk mendapat perhatian pemerintah terkait konflik agraria di Telukjambe, Karawang. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Saat ini ada 800 petani yang nasibnya terkatung-katung akibat permasalahan ini. Dampak yang diterima tidak hanya bagi petani, tapi bagi keluarga dan anak yang terpaksa putus sekolah karena lahan digusur perusahaan.

"Dampaknya jelas. Dari konflik tersebut, kegiatan perusahaan tersebut merugikan masyarakat banyak, rumah-rumah kami dirobohkan, lahan pertanian kami dihancurkan dan anak-anak kami yang berpendidikan pun sebanyak 64 orang putus sekolah selama 8 bulan. Kami sekarang terkatung-terkatung di Jakarta menuntut keadilan dari Pemerintah Pusat untuk menangani konflik pertanahan yang ada di Karawang," pungkas Maman.

Pada peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 1 Mei 2017 di Patung Kuda, Jakarta Pusat, puluhan petani dari Telukjambe, Karawang, Jawa Barat, tengah menggelar aksi kubur diri.

"Kita tidak mau digusur, tapi mereka (perusahaan yang menggusur) tetap mendesak supaya warga menerima uang konpensasi Rp 30 juta," ujar Koordinator Aksi, Aris Wiyono, di lokasi, Senin 1 Mei.

Dia menuturkan, aksi ini akan terus dilakukan sampai Presiden Jokowi menerima para petani di Istana.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya