Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan terbang ke Beijing, Tiongkok, siang ini. Jokowi akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) One Belt One Road (OBOR). Acara ini dilaksanakan pada 14-15 Mei 2017.
Jokowi direncanakan berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada pukul 12.00 WIB. Sejumlah misi peningkatan kerja sama ekonomi juga dibawa pada pertemuan ini.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan, investasi Indonesia di Tiongkok masih sangat rendah. Padahal seperti diketahui, Tiongkok merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia saat ini.
Advertisement
Bila dibanding negara ASEAN saja, nilai investasi Indonesia masih kecil, yakni US$Â 5 miliar. Jumlah ini jauh dibanding negara tetangga seperti Malaysia dengan nilai investasi US$Â 30 miliar, Filipina US$Â 30 miliar, dan Pakistan US$Â 52 miliar.
"Sebagai negara dalam konsep OBOR, kita merupakan tempat yang sangat strategis dari sisi kemaritiman, tentunya harus diambil manfaat sebesar-besarnya bagi kepentingan bangsa," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 12 Mei 2017.
Banyak anggapan KTT OBOR ini akan menghidupkan jalur sutra baru. Namun, kata dia, sebenarnya tidak selalu membahas jalur baru. Belt ini, kata Pramono, merupakan jalur lama yang berkembang sesuai perkembangan dunia.
"Tapi ini berkaitan dengan konstelasi perubahan perdagangan dunia. Tetapi kenapa kemudian Indonesia jadi penting dalam KTT Amerika dan Arab, karena kita tidak pernah ngeblok ke mana pun, yang penting untuk kepentingan bangsa sebesar-besarnya," pungkas Pramono.