Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memberikan pengarahan layanan dukungan psikososial, bagi korban bencana dan kerusuhan sosial. Layanan dukungan sosial ini terdiri dari delapan cluster.
"Jadi menurut Rancangan Penanggulangan Bencana (Ran PB) itu (layanan dukungan psikososial) ada delapan cluster. Salah satu cluster-nya itu, yang menjadi tugas Kementerian Sosial adalah pada saat tanggap darurat," kata Mensos di Jakarta Barat, Rabu (17/5/2017).
Kemensos juga akan menyiapkan pengungsian dan logistik di daerah-daerah rawan bencana. Khofifah telah mengusulkan rencana itu saat rapat koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada 2015.
Advertisement
"Akhirnya disepakati usulannya, kita tidak hanya pada penyiapan tempat pengungsian dan support logistik saja, tetapi juga pada saat yang sama dilaksanakan dukungan psikososial, trauma healing (penyembuhan trauma), atau trauma konseling," kata dia.
Khofifah mengungkapkan, saat ini ada sekitar 5.300 Tagana yang telah memiliki kemampuan untuk memberikan layanan psikososial kepada masyarakat. Namun, jumlah ini kemungkinan akan bertambah, tergantung dari jenis bencana alam di setiap daerah.
"Jadi ada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan trauma healing dan trauma counseling, lewat layanan dukungan psikososial," Khofifah menambahkan.