Maruarar Sirait: Hubungan Jokowi dan JK Baik-Baik Saja

Ara mengakui, pasangan Jokowi-JK mempunyai karakter masing-masing dalam kepemimpinannya.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 18 Mei 2017, 15:28 WIB
Diterbitkan 18 Mei 2017, 15:28 WIB
Jokowi-JK
Sidang kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Joko Widodo, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (4/2/2015) pagi, membahas Pilkada serentak, Perppu perubahan UU tentang kelautan, dan tentang perumahan rakyat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDIP Maruarar Sirait memastikan hubungan Presiden Jokowi dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla alias JK tidak ada masalah. Penegasan ini dia dilontarkan seiring adanya kabar Jokowi-JK tengah berseberangan.      

"Saya cukup mengenal keduanya. Saya pastikan tidak ada masalah dengan mereka. Hubungan mereka baik-baik saja," ujar Maruarar saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (18/5/2017).

Politikus yang akrab disapa Ara ini menyatakan tidak ada alasan untuk mengotak-atik dwitunggal Jokowi-JK saat ini. Keduanya adalah pemimpin sah yang dipilih secara konstitusional melalui pemilihan presiden 2014.

"Mereka dapat mandat konstitusi untuk bersama memimpin bangsa ini selama lima tahun," kata dia.

Ara mengakui, pasangan Jokowi-JK punya karakter masing-masing dalam kepemimpinannya. Jokowi akrab dengan gaya merakyat dan senang blusukan untuk mendalami langsung psikologi masyarakat.

Sementara, JK dikenal dengan pengalamannya yang matang di pemerintahan dan punya background kental sebagai pengusaha.

"Berbeda karakter, tapi keduanya saling melengkapi. Hasil kinerja juga sudah bisa dirasakan saat ini," ujar dia.

Ketua Umum Taruna Merah Putih (TMP) itu mengatakan, perbedaan karakter inilah yang kerap jadi celah bagi pihak yang tidak sejalan dengan pemerintah untuk menggulirkan isu miring. Salah satunya adalah dengan mengisukan keduanya berseberangan dan saling bersaing.

"Padahal hubungan mereka sangat baik, dasar historisnya kuat karena dipilih melalui pertarungan pilpres yang ketat," ungkap Maruarar.

Ara memastikan upaya memecah belah Jokowi-JK adalah hal sia-sia.

"Kalau mau ada perubahan, tunggu saja nanti Pilpres 2019," ujar Maruarar Sirait.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya