Liputan6.com, Ambon - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise mengunjungi Kota Ambon, Maluku, Rabu 24 Mei.
Dalam kunjungannya, menteri yang akrab disapa Mama Yo ini memberikan pengarahan soal program Bersama Lindungi Anak (Berlian) dan gerakan dunia World Fit for Children dan Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada 2030 mendatang.
Dalam acara tersebut Mama Yo juga membuka sesi tanya jawab kepada ratusan anak-anak usia sekolah yang hadir di lokasi. Acara pun seketika berubah dipenuhi gelak tawa. Lantaran banyak anak-anak Maluku yang memberanikan diri maju ke atas panggung dan bertanya langsung kepada Mama Yo. "Bu menteri, saya sekolah sudah SMP, kenapa harus ada sekolah ramah anak dan kenapa baru sekarang?," ujar salah satu anak.Namun Mama Yo tidak langsung menjawab pertanyaan sang anak melainkan menunggu pertanyaan dari anak-anak lain dan kemudian dijawab bersamaan. "Nanti ya biar sekalian. Ayo siapa lagi yang mau tanya?," kata Mama Yo. "Saya dong bu menteri," ujar salah satu anak pria berpakaian SD. "Iya mau tanya apa nak?," sambut Mama Yo. "Saya anak laki-laki Ambon. Kalau ada Menteri yang melindungi anak perempuan, kenapa tidak ada Menteri yang melindungi laki-laki?," tanya anak itu yang disambut gelak tawa para hadirin. Mendengar pertanyaan anak tersebut Mama Yo pun tersenyum. Dengan tersenyum Mama Yo pun menjelaskan, bahwa mayoritas masyarakat Indonesia adalah kaum perempuan dan yang seringkali menjadi korban kekerasan mayoritas adalah perempuan dan anak-anak. Termasuk anak laki-laki. "Kalau dilihat persentasi perempuan lebih banyak jadi korban dan perempuan perlu diselamatkan. Anak perempuan kalau tidak diselamatkan negara rugi, tidak ada perempuan rugilah pasti kan," jelas Mama Yo. Di akhir acara, Mama Yo pun mengimbau agar anak-anak Maluku rajin belajar dan bercita-cita setinggi langit. Kelak setiap anak Maluku bisa membanggakan orangtua dan bangsa. "Belajar, kerja keras ya, jangan putus sekolah lulus SMA saja lanjutkan perguruan tinggi. [Yohana Yembisa juga meminta komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov)Maluku mewujudkan gerakan dunia World Fit for Children dan Indonesia Layak Anak (IDOLA) pada 2030 mendatang.
Advertisement
Gubernur Maluku Said Assagaf mengatakan, pihaknya telah berupaya mengimplementasikan kebijakan terkait PPPA dalam berbagai program daerah. Salah satu bentuk dukungan dengan menetapkan 2 (dua) kabupaten/kota, yakni Kota Ambon dan Kabupaten Maluku Tengah sebagai pilot project PATBM.
Â