Pendengaran Sopir Kopaja Rusak Akibat Bom Kampung Melayu

Akibat bom Kampung Melayu telinga kanan Agung tidak bisa mendengar dan urat syaraf kaki kanannya putus.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 26 Mei 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2017, 19:20 WIB
20170526-Kampung Melayu-Jakarta-Garis Polisi
Garis polisi dipasang di sekitar lokasi bom Kampung Melayu, Jumat (26/5/2017). (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Agung adalah supir Kopaja jurusan Kampung Melayu-Ragunan yang selamat dari peristiwa bom Kampung Melayu. Remaja berusia 18 tahun itu kesehariannya hanyalah mencari nafkah menjadi supir Kopaja hingga malam hari. Namun, siapa sangka aksi teror bom hampir merenggut nyawanya pada Rabu 24 Mei 2017.

"Saya kan biasanya narik (mengemudikan) kopaja sampai malam. Setelah saya selesai narik, saya biasanya minum es di warung kopi dekat Terminal Kampung Melayu. Saat saya lagi minum, ternyata di sana ada ledakan yang besar sekali," tutur Agung di Rumah Sakit Polri Kramat Jati Jakarta Timur, Jumat (26/5/2017).

Mendengar ledakan bom itu, Agung yang sedang duduk di warung kopi pun sontak berlari menuju arah suara ledakan tersebut. Dia berniat untuk membantu para korban. Siapa sangka, selang lima menit kemudian, bom kedua pun meledak. Posisi Agung persis di dekat ledakan bom kedua.

"Saya pas dengar bom pertama berlari buat bantuin bapak-bapak yang sedang angkat korban, pas saya bantu angkat, langsung bom kedua meledak," jelasnya.

Dia pun menjadi korban ledakan bom kedua di Kampung Melayu. Agung menceritakan setelah peristiwa itu, mata, kuping kanannya tidak bisa mendengar. Dia langsung lari terbirit-birit.

"Saya langsung lari, naik angkot, minta dibawa ke Rumah Sakit Budi Asih tapi supir angkotnya menolak. Saya langsung samperin mantan suami kakak saya, dibawa lah ke Rumah Sakit Premier Jatinegara," tutur Agung.

Akibat peristiwa ini, telinga kanan Agung tidak bisa mendengar dan urat syaraf kaki kanannya putus.

"Kaki kanan saya ada dioperasi malam itu saja, uratnya putus," ungkap Agung.

Hingga saat ini, Agung masih dirawat intensif di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Dia mengaku kaki kanannya masih terasa sakit.

"Masih ngilu sekarang, tapi belum ada kabar mau dioperasi," pungkas Agung.

Sang ibu, Dewi Sunarti berharap agar pelaku bom Kampung Melayu cepat tertangkap.

Kejadian ini tak lantas membuat semangatnya menjadi luntur. Usai sembuh dari penyakitnya, Agung pun tetap akan menjadi supir kopaja dan mencari nafkah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya