Kapolri: 120 Polisi Jadi Korban Kelompok Teroris

Sebanyak 40 polisi tewas akibat teror bom kelompok yang dikomandoi Bahrun Naim.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 27 Mei 2017, 11:51 WIB
Diterbitkan 27 Mei 2017, 11:51 WIB
Kapolri Lantik Enam Kapolda Baru
Kapolri Jenderal Tito Karnavian memberikan Sambutan saat acara pelantikan perwira tinggi kepolisian di Mabes Polri, Jakarta, Jum'at (28/4). Hari ini Kapolri resmi melantik 6 Kapolda Baru dan Kepala Divisi Humas Mabes Polri. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Serangan teror bom di Kampung Melayu kembali menyasar anggota polisi. Dugaan kuat mengarah aksi tersebut dilakukan oleh kelompok Jamaah Anshorud Daulah (JAD) yang berafiliasi dengan ISIS.

Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut aksi kelompok tersebut memang mengincar polisi sebagai target. Ia menyebut, sudah 120 polisi menjadi korban teror kelompok ini.

"Sampai hari ini sudah lebih dari 120 anggota Polri jadi korban oleh kelompok jaringan ini," ujar Tito usai meninjau lokasi kejadian di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, Jumat, 26 Mei 2017.

Dari jumlah itu, 40 polisi tewas akibat teror bom kelompok yang dikomandoi Bahrun Naim ini. Termasuk tiga anggota Polri yang tewas di Kampung Melayu. Adapun 80 polisi lainnya mengalami luka.

Tito menjelaskan, polisi selalu menjadi sasaran teror kelompok JAD karena doktrin yang ditanamkan kepada anggotanya bernama doktrin Takhfiri. Doktrin ini menanamkan paham segala sesuatu yang bukan berasal dari Tuhan adalah haram.

Doktrin ini tidak hanya berlaku kepada nonmuslim. Sesama muslim yang dianggap bertentangan dengan dokrtrin itu pun akan dicap kafir. Kafir pun terbagi menjadi dua.

Ada kafir harbi yang memerangi mereka dan kafir dzimmi yang tidak memerangi mereka tapi harus tunduk.

"Nah Polri karena tugasnya, sesuai undang-undang, kita melakukan penegakan hukum terhadap terorisme, sering tangkap upaya paksa dan lain-lain, bagi mereka kafir harbi," pungkas Tito.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya