Liputan6.com, Jakarta - Maraknya persekusi akhir-akhir ini yang dilakukan oleh ormas tertentu membuat banyak pihak berang. Kemarahan publik memuncak saat persekusi menimpa seorang remaja 15 tahun berinisial PMA.
Polri telah turun tangan menangani kasus persekusi ini. Bahkan Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menegaskan, akan mencopot anggotanya jika tidak berani dan membiarkan aksi persekusi.
"Saya mengapresiasi Kapolres Jakarta Timur dan Kapolda Metro Jaya yang telah menindak pelaku. Saya tegaskan saya tidak segan-segan mencopot kapolres atau jajaran jika tidak berani bertindak," kata Tito di rumah dinas Ketua MPR, Jakarta Selatan, Jumat (2/6/2017).
Advertisement
Mantan Kapolda Metro Jaya ini juga mengancam akan mengganti jajarannya yang tak berani menangani persekusi dengan sosok yang tegas dan berani menindak setiap pelanggar hukum.
"Iya kita ganti dengan yang berani dan tegas tentunya," ucap Tito.
Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) mencatat, jumlah korban persekusi sejak mulai 27 Januari hingga 31 Mei 2017 terus meningkat. Sejauh ini, jumlah korban kasus persekusi telah mencapai 59 orang.