Wiranto: Kemungkinan ISIS Masuk Sulawesi Utara Harus Dicegah

Wiranto menjelaskan, ancaman terorisme (ISIS) terhadap keamanan Indonesia mengalami perubahan.

oleh Yoseph Ikanubun diperbarui 15 Jun 2017, 07:11 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2017, 07:11 WIB
Wiranto
Menko Polhukam memimpin langsung rapat koordinasi penanggulanan terorisme ISIS Filipina, di Manado, Rabu (14/6/2017). (Liputan6.com/Yoseph Ikunubun)

Liputan6.com, Manado - Memanasnya situasi politik dan keamanan terkait ISIS di Marawi Filipina Selatan disikapi pemerintah secara serius. Bahkan, rapat koordinasi terkait terorisme di Indonesia dan konflik Marawi Filipina dipimpin langsung Menko Polhukam Wiranto.

"Kelompok Maute di Filipina merupakan kelompok jaringan ISIS. Sulawesi Utara berbatasan dengan Filipina, maka secara bersama-sama harus melakukan langkah koordinasi dalam membendung kemungkinan terobosan dari ISIS masuk Sulut," ujar Wiranto di Manado, Sulawesi Utara, Rabu 14 Juni 2017.

Rakor itu dihadiri Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey, Pangdam XIII Merdeka Mayjen TNI Ganip Warsito, Kapolda Sulut Irjen Pol Bambang Waskito, jajaran Forkompinda, serta seluruh bupati dan wali kota se-Sulut. Bahkan Gubernur Gorontalo ikut hadir dalam rakor itu.

Wiranto menjelaskan, ancaman terorisme terhadap keamanan Indonesia mengalami perubahan. "Dulu ancamannya invasi dari negara lain namun sekarang ancamannya terorisme dan radikalisme. Ini harus dihadapi bersama oleh semua negara," ujar dia.

Wiranto menambahkan, karena berdampak buruk terhadap keamanan negara, maka terorisme (ISIS) merupakan musuh bersama. "Terorisme harus dimusuhi karena dampak terhadap kehidupan negara sangat besar baik keamanan, perekonomian dan lainnya," tegas dia.

Olly mengakui, konflik Marawi sempat menimbulkan kekhawatiran bagi warga Sulut. Bahkan dia sempat melakukan kunjungan langsung pada Mei lalu ke Miangas, Kabupaten Kepulauan Talaud yang juga berbatasan dengan Filipina.

"Terjadinya konflik di Marawi sempat menimbulkan kekhawatiran. Namun setelah kami memantau langsung ke daerah perbatasan beberapa waktu lalu, keamanan di sana berlangsung baik karena peranan pihak TNI dan Polri," ungkap dia.

Di sisi lain, Olly mengapresiasi dipilihnya Sulut sebagai tempat pelaksanaan rapat koordinasi tersebut. Hal itu dapat menunjukkan kepada semua pihak kesiapan penanggulangan terorisme berlangsung optimal.

"Kegiatan ini membawa dampak yang sangat baik. Artinya kesiapan penanggulangan terorisme (ISIS Filipina) berjalan baik. Semoga kerja sama ini dapat berjalan baik sehingga keamanan dapat terpelihara terus," imbuh gubernur. 

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya