Wapres JK: Ungkap Sabu 1 Ton Jadi Prestasi Luar Biasa Polri

Jusuf Kalla Berharap dengan sabu 1 ton, polisi dapat memproses hukumnya di pengadilan dengan lancar dan pelaku diberikan hukuman yang berat

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Jul 2017, 20:21 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2017, 20:21 WIB
Jusuf Kalla
Wapres Jusuf Kalla atau JK. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Padang - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau Wapres JK mengapresiasi kinerja Polri yang berhasil menggagalkan penyelundupan sabu 1 ton asal China di Serang, Banten.

"Ya, kita apresiasi polisi dapat menangkap itu, dan itu saya kira penangkapan yang terbesar hingga saat ini, jadi itu prestasi yang luar biasa, memang nilainya sangat besar triliunan," kata Wapres di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumatera Barat, Sabtu, (15/7/2017).

Tim gabungan Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok berhasil menggagalkan penyelundupan sabu-sabu asal China seberat satu ton pada Kamis, 13 Juli 2017.

Wapres berharap dengan alat bukti yang sangat besar tersebut, polisi dapat memproses hukumnya di pengadilan dengan lancar dan pelaku diberikan hukuman yang berat.

"Jadi ini memang harus diproses sangat berat, yang lebih kecil aja hukuman mati, apalagi yang ini? Yang kecil mungkin sekilo aja bisa hukuman mati, apalagi sabu 1 ton," ujar Jusuf Kalla, seperti dilansir Antara.

Selain itu, atas keberhasilan menggagalkan penyelundupan satu ton sabu tersebut, Wapres meminta Polri meningkatkan kerja sama internasional karena narkotika merupakan kejahatan transnasional.

"Di mana-mana intelijen harus aktif ataupun meningkatkan kerja sama dengan luar, ini 'kan hasil kerja sama dengan luar negeri 'kan," tutur Jusuf Kalla.

Tim gabungan Polri mengungkap kasus tersebut setelah mendapat informasi dari Kepolisian Taiwan bahwa akan ada pengiriman sabu dari China ke Indonesia.

Dari informasi itu, tim melakukan penyelidikan selama dua bulan sejak Juni 2017 hingga melakukan penangkapan sabu 1 ton di tepi pantai dekat Hotel Mandalika, Serang, Banten, Kamis 13 Juli 2017.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya