2 Pesan Jokowi untuk Menteri Sebelum Terbitkan Aturan

Jokowi mengatakan, jika Indonesia tidak memberikan pelayanan yang cepat terkait bisnis, maka akan diambil negara lain.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 24 Jul 2017, 17:21 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2017, 17:21 WIB
Presiden Jokowi Berikan Pembekalan kepada 437 Capaja TNI-Polri
Presiden Joko Widodo saat memberikan pembekalan Calon Perwira Remaja (Capaja) Akademi TNI dan Polri Tahun 2017 di Gedung Olahraga (GOR) Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, Jakarta, Senin (24/7). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta para menteri berhati-hati dalam menerbitkan peraturan menteri (permen). Terkait pertumbuhan ekonomi, orang nomor satu di Indonesia itu mengingatkan dua hal penting yang harus diperhatikan.

"Kunci untuk pertumbuhan ekonomi sekarang hanya ada dua. Karena APBN kita enggak mungkin melompat atau loncat, yang paling penting APBN kita kredibel dan akuntabel. Dua hal ini penting sekali, hanya ada dua yang bisa pertumbuhan ekonomi kita," tutur Jokowi di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (24/7/2017).

Yang pertama, menurut Jokowi, adalah peningkatan investasi. Kedua, terkait penambahan aktivitas ekspor barang ke luar negeri.

"Lah kok masih keluar peraturan menteri atau peraturan dirjen yang justru menambah birokrasi, menambah ruwetnya orang yang ingin investasi atau ekspansi? Ya pasti saya tegur," jelas dia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyebut, saat ini momentum layak investasi sudah ada. Jika Indonesia tidak memberikan pelayanan yang cepat terkait bisnis, maka akan diambil negara lain.

"Karena ekspor, tadi saya sampaikan. Ekspor masih berkutat pada pasar-pasar yang lalu terus. Pasar tradisional tidak berani melangkah non-tradisional yang harusnya mulai digarap secara baik," Jokowi menandaskan.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya