Liputan6.com, Klaten - Musim haji tahun 2017 ini menjadi saat yang dinanti bagi dua tukang becak di Klaten, Jawa Tengah dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Keduanya mampu membayar ongkos naik haji setelah menabung selama 6 hingga 7 tahun hasil dari mengayuh becak.
Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Rabu (26/7/2017), sabar menanti penumpang di bawah terik matahari menjadi keseharian Ngadiman. Setiap hari pria 63 tahun ini mangkal di depan Pasar Cawas, Klaten, Jawa Tengah untuk menawarkan jasa becak.
Siapa sangka kegigihannya bekerja dan ketekunan dalam menabung sejak tujuh tahun kini berbuah kesempatan menunaikan ibadah haji.
Advertisement
"Harta di dunia tidak dibawa mati saat saya mendengarkan pengajian saya takut saya dapat panggilan Allah, kebetulan, Allhamdulillah saya dapat panggilan Allah," begitulah kata Ngadiman Yitno Semito.
Ngadiman akan didampingi sang istri bernama Laminem yang berprofesi buruh yang akan naik haji melalui keberangkatan kloter 33 pada tanggal 6 Agustus 2017 mendatang, melalui embarkasi Boyolali, Jawa Tengah.
Panggilan menunaikan ibadah haji juga dilakoni tukang becak di Tasikmalaya, Jawa Barat Nono Siswanto yang juga berusia 63 tahun.
Penghasilan Rp 50 ribu/hari hasil mengayuh becak telah Ia kumpulkan hingga mencapai Rp 14 juta. Uang inilah yang Ia pakai mendaftar haji bersama istrinya selama enam tahun lalu. Setelah mengantre enam tahun kini Ia mendapat kepastian naik haji, melalui kloter 92 pada 24 Agustus 2017 mendatang.
Nono pun berpesan bagi siapa saja yang ingin berangkat haji tidak hanya cukup dengan niat saja, melainkan harus disertai dengan usaha serta ikhtiar yang kuat dengan disertai doa kepada yang maha kuasa.