Liputan6.com, Jakarta - Sholat adalah ibadah yang wajib dikerjakan oleh muslim. Ada lima sholat yang hukumnya fardhu ‘ain, yakni Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya, dan Subuh. Jika meninggalkan sholat karena bukan alasan syar’i, maka dihukumi dosa.
Sholat termasuk ibadah yang sering ditanyakan dalam kajian keagamaan. Hal ini tidak lepas dari masalah sholat yang umum ditemukan di kehidupan sehari-hari.
Advertisement
Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah mendapat pertanyaan dari salah satu jemaahnya tentang masalah sholat. Apakah boleh ketika sholat menangis karena teringat dosa? Simak penjelasannya.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Ustadz Khalid, menangis ketika sholat boleh-boleh saja tidak masalah. Bahkan, salah satu sahabat nabi bernama Abu Bakar paling suka menangis ketika sholat karena membaca ayat Al-Qur’an. Akan tetapi, menangis yang diperbolehkan karena berhubungan dengan ibadah.
“Paling sering terjadi pada Nabi SAW dan sahabatnya menangis kalau mendengarkan ayat dan ayat-ayat ini misal bicara tentang neraka, mereka takut tentang neraka. Tentang surga, mereka berharap masuk surga. Tentang rahmat, mereka meminta rahmat. Tentang azab, mereka minta dilindungi,” katanya dikutip dari YouTube Khalid Basalamah Official, Selasa (11/2/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Menangis saat Sholat Bisa karena Setan
Akan tetapi, lanjutnya, jika menangis karena teringat dosa harus dilihat terlebih dahulu. Sebab, khawatir menangisnya tersebut ditunggangi setan yang akhirnya membuat dia tidak khusyuk dalam sholat.
“Ini cuma kebayang dosanya saja, akhirnya sholatnya tidak khusyuk, tidak tahu baca apa. Nah ini harus dilihat jangan sampai waswas setan,” tutur Ustadz Khalid.
“Kalau (menangis karena) teringat dosa, misal, berhubungan dengan ayat tentang neraka, azab kubur, dan murka Allah, lalu dia ingat bahwasanya dia nangis, ini nyambung,” tambahnya.
Beda halnya menangis karena tidak ada korelasi dengan ayat Al-Qur’an yang dibaca. Ustadz Khalid mencontohkan salah satu ayat tentang kisah Nabi Ibrahim yang bertemu dengan malaikat ketika ingin menghukum kaum Luth, jika menangis maka tidak ada korelasinya.
“Jadi harus dilihat. Jangan sampai ditunggangi oleh setan sehingga akhirnya membuat kita tidak khusyuk dalam sholat karena target sholat harus khusyuk. Jadi kalau nangis ada korelasinya boleh, tapi kalau tidak ada maka ini dihindari,” jelasnya.
Advertisement
Penjelasan Buya Yahya soal Menangis ketika Sholat
Pengasuh LPD Al Bahjah atau Buya Yahya dalam ceramah berbeda mengatakan, menangis yang tidak dibuat-buat adalah karunia dan tidak akan membatalkan sholat. Dengan catatan, muslim tidak menelan tetesan air matanya.
“Air mata datang ke mulut, lalu kita telan menjadi batal. Batalnya karena menelan,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Buya Yahya.
Air mata dapat segera diusap agar tidak tertelan. Mengusapnya pun ada caranya tersendiri agar gerakannya tidak membatalkan sholat.
“Kalau tidak sampai ke mulut tidak perlu diusap, biarkan dia jatuh. Cuma khawatir masuk ke mulut lalu tertelan, Anda usap. Cara mengusapnya boleh berulang-ulang asalkan tidak dengan tiga kali gerakan berturut-turut. Anda cukup usap (lalu) diam sekali. Gak batalkan sholat karena gerakannya dua kali,” jelas Buya Yahya.
Menurut Buya Yahya, orang yang menangis ketika sholat tanpa dibuat-buat tanda dia tulus melaksanakan perintah-Nya. Orang yang menangis bisa disebabkan merasa banyak dosa dan ingin diampuni oleh Allah SWT.
“Anda harus bersyukur kepada Allah karena memudahkan Anda menangis dan itu tanda ketulusan. Jika itu urusan kepada Allah, tangis Anda harus ditindaklanjuti dengan ingat dosa. Kalau Anda ingat dosa sesama manusia, tinggal Anda lanjutkan dengan meminta maaf serius kepada mereka,” tutur Buya Yahya.
Wallahu a'lam.
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)