Liputan6.com, Jakarta - Meskipun bukan termasuk rukun dan syarat sahnya sholat, tetapi khusyuk itu penting saat seseorang melaksanakan ibadah.
Persoalannya khusyu dalam sholat bukan perkara mudah. Tidak banyak orang yang mampu melaksanakan sholat dengan khusyuk.
Advertisement
Lain halnya dengan kiai nyentrik asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). Menurut santri Mbah Moen, khusyuk dalam sholat bukan perkara yang susah tapi mudah.
Advertisement
Baca Juga
Beliau membeberkan cara agar bisa sholat khusyuk. Berikut ini penjelasannya.
Simak Video Pilihan Ini:
Begini Caranya
Sebelum ke inti pembahasan, Gus Baha terlebih dahulu menjelaskan cara agar hidup bahagia, yaitu dengan cara menganggap segala hal yang terjadi pada kita itu merupakan kenangan terbaik dan terakhir kali dalam hidup kita.
"Supaya hidup ini nikmat, semuanya itu anggap kenangan terbaik Anda dan itu saja kenangan terakhir," kata Gus Baha mengawali pembahasannya, dikutip dari tayangan YouTube Short @Santri-ngaji_online, Selasa (11/02/2025).
Menurut Gus Baha terdapat cara mudah agar sholat seseorang khusyuk, yakni dengan menganggap bahwa sholat ini merupakan sholat yang terakhir bagi dirinya.
Jika perasaan ini muncul di dalam hatinya, maka tentunya kita akan melaksanakan sholat ini dengan sebaik-baiknya.
"Makanya, resepnya Nabi, supaya sholat khusyuk yaitu shalli shalatan kaannaha shlaatuhu muwaddi'in, sholatlah seakan-akan sholat itu yang terakhir," terangnya.
"Sehingga terus kita nyaman, dan kita menganggap ini sholat yang terakhir," sambungnya.
"Jika ternyata masih lagi, anggap lagi ini sholat yang terakhir," kata dia.
Advertisement
Pentingnya Khusyuk dalam Sholat
Mencuplik muslim.or.id, sholat adalah kewajiban pertama seorang muslim setelah syahadat. Sebuah ibadah yang Allah wajibkan langsung dari atas langit kepada Nabi kita, Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebuah ibadah yang menjadi indikator kebaikan dan keislaman seseorang.
Sayangnya, banyak di antara kaum muslimin yang masih berat untuk melakukannya tepat waktu dan berjemaah di masjid. Tidak jarang sebagian dari mereka harus dipaksa terlebih dahulu dan tidak melaksanakannya dengan hati yang lapang dan penuh penerimaan. Allah Ta’ala berfirman,
وَٱسْتَعِينُوا۟ بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ
“Jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS. Al-Baqarah: 45).
Dalam ayat tersebut Allah Ta’ala memerintahkan kita untuk menjadikan salat dan kesabaran sebagai penolong diri kita. Allah Ta’ala juga menyebutkan bahwa kewajiban salat ini tidak akan terasa berat dan menjadi ringan bagi seseorang apabila ia khusyuk di dalam melaksanakannya.
Khusyuk menimbulkan kecintaan seorang hamba terhadap salatnya. Ia akan menyesal apabila terlewat dari melaksanakannya tepat waktu, membuatnya merasa sedih apabila tidak melakukannya secara berjemaah. Sepanjang apa pun durasinya, apabila seorang hamba benar-benar khusyuk, maka ia akan merasa ringan dan tidak akan merasakan kelelahan.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)