Liputan6.com, Jakarta - Usai pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Prabowo Subianto di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis malam, Ketua Umum Partai Gerindra itu memuji nasi goreng yang dihidangkan SBY.
"Setelah tadi makan nasi goreng yang luar biasa enaknya, saya harus akui secara jujur, nasi goreng ini menyaingi nasi goreng Hambalang. Intelijennya Pak SBY masih kuat, jadi beliau tahu kelemahan Pak Prabowo itu nasi goreng," kata Prabowo, seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Jumat (28/7/2017).
Baca Juga
Di akhir pernyataannya, Prabowo mengaku pertemuan antar sesama ketua umum partai politik itu membahas Undang-Undang Pemilu yang disebutnya lelucon politik. Sedangkan SBY malah menyudutkan pemerintah yang memanfaatkan kekuasaan secara berlebihan.
Advertisement
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menepis tudingan menjalankan kekuasaan secara berlebihan.
"Kita sudah mengalami Presiden Threshold 20 persen (pada) 2009 dan 2014. Kenapa dulu enggak ramai?" ujar Jokowi.
Tak ada kesepakatan koalisi antara Demokrat dan Gerindra pada Kamis malam itu. Namun bila akhirnya Partai Demokrat bergabung dengan Gerindra dan PKS, maka hampir dipastikan pemilihan Presiden hanya akan diikuti dua kandidat. Yaitu dari dua kubu koalisi Indonesia Hebat yang dipimpin SBY dan Merah Putih yang dipimpin Prabowo.Â