Kementerian PUPR Sulap Limbah Plastik Jadi Aspal

Menekan jumlah sampah plastik, Kementerian PUPR menyulap limbah plastik jadi jalan aspal.

oleh SCTV diperbarui 01 Agu 2017, 13:34 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2017, 13:34 WIB
Kementerian PUPR Sulap Limbah Plastik jadi Aspal (TV)
Menekan jumlah sampah plastik, Kementerian PUPR menyulap limbah plastik jadi jalan aspal.

Liputan6.com, Jakarta Untuk pertama kalinya, Indonesia menggunakan aspal dengan bahan baku dari limbah plastik. Dalam uji coba Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menggunakan aspal plastik sepanjang 700 meter di Universitas Udayana, Bali. Setiap 1 kilometer (km) jalan dengan lebar 7 meter (m) setidaknya membutuhkan campuran limbah plastik sebanyak 2,5 hingga 5 ton.

Seperti yang ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Selasa (1/8/2017), jumlah sampah plastik di Indonesia tahun 2019 diperkirakan mencapai 9,52 juta ton dengan estimasi plastik yang digunakan 2,5-5 ton per km jalan, limbah plastik dapat menyumbang kebutuhan jalan sepanjang 190 ribu km.

Hasil penelitian Balitbang PUPR, aspal dengan campuran limbah plastik akan menghasilkan perkerasan, struktur berlapis jalan yang lebih kuat, tahan lama, dan lebih murah. Setelah berhasil diuji coba, selanjutnya pemanfaatan limbah plastik untuk aspal juga akan dilaksanakan di Jakarta, Bekasi, dan Surabaya pada pertengahan Agustus mendatang.

Teknologi ini sebelumnya ditemukan oleh seorang ilmuwan kimia asal India yang dijuluki manusia plastik bernama Rajagopalan Vasudevan pada 2015. India telah membangun jalan sepanjang lebih dari 25.000 km dari aspal berbahan limbah plastik. Pemanfaatan limbah plastik sebagai aspal jadi salah satu solusi bagi sampah plastik.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya