Istri Korban Pembakaran Hidup-Hidup di Bekasi Yakin Suaminya Bukan Pencuri

Keluarga yakin bila korban bukanlah pencuri. Sehari-hari, ayah satu anak berusia 4 tahun itu bekerja sebagai tukang reparasi elekltronik.

oleh Maria Flora diperbarui 05 Agu 2017, 14:21 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2017, 14:21 WIB

Liputan6.com, Bekasi - Keluarga pria yang tewas dibakar massa karena diduga mencuri audio sebuah musala di Babelan, Bekasi, Jawa Barat, menuntut keadilan.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Sabtu (5/8/2017), mereka minta polisi segera menangkap pelaku dan dihukum karena telah membakar hidup-hidup korban yang belum tentu bersalah.

Hal itu diutarakan langsung kepada Kapolsek Kompol Fuji Hardi, Jumat 4 Agustus kemarin, saat menemui keluarga Muhamad Al Zahra alias Joya di Kampung Jati, Kabupaten Bekasi.

Keluarga meyakini bila korban bukanlah pencuri seperti yang dituduhkan. Sehari-hari, ayah satu anak berusia 4 tahun itu bekerja sebagai tukang reparasi elektronik.

Pada pertemuan itu, polisi mempersilakan keluarga membuat laporan kepolisian. Sedangkan dari pihak keluarga korban meminta polisi tindak tegas pelaku tanpa pandang bulu. Sejauh ini, polisi menyatakan tengah mengejar orang yang diduga terlibat aksi main hakim sendiri yang berujung pada kematian Joya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya