Liputan6.com, Jakarta - Sholat fardhu utamanya dilaksanakan secara berjamaah. Berjamaah dalam sholat memiliki keutamaan tersendiri, sebagaimana yang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar, bahwa Rasulullah bersabda:
"Sholat jamaah lebih baik daripada sholat sendirian, (sebanding) dengan pahala 27 derajat’.” (HR Al-Bukhari)
Advertisement
Sholat berjamaah sedikitnya didirikan oleh dua orang. Satu orang sebagai imam dan satu lainnya sebagai makmum.
Advertisement
Baca Juga
Rukun-rukun sholat yang dilaksanakan saat berjamaah sama seperti yang dilaksanakan secara munfarid (sholat sendiri). Hanya saja, ada sedikit perbedaan dalam bacaan surah Al-Fatihah bagi makmum masbuq.
Apakah makmum masbuq wajib membaca surah Al-Fatihah saat melaksanakan sholat berjamaah? Simak penjelasan ulama kharismatik Ustadz Adi Hidayat atau UAH.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Penjelasan UAH
Makmum masbuq adalah orang yang terlambat melaksanakan sholat berjamaah sehingga tidak cukup membaca Al-Fatihah. UAH mengatakan, makmum masbuq boleh langsung rukuk mengikuti imam meski bacaan Al-Fatihah-nya belum tuntas.
"Imam rukuk Anda baru takbir (takbiratul ihram). Kalau Anda mendapati imam sudah rukuk, maka Anda langsung takbir (takbiratul ihram), langsung rukuk. Kalau Anda sudah ikut rukuk, Anda sudah dapat satu rakaat," terang UAH dikutip dari YouTube Berkah Bersama, Ahad (23/2/2025).
Bagaimana dengan bacaan Al-Fatihah makmum tersebut? Bukankah membaca Al-Fatihah merupakan bagian dari rukun sholat?
"Gak usah baca Al-Fatihah lagi, karena Al-Fatihah Anda (makmum masbuk) sudah diwakili oleh imam. Dalam keadaan imamnya sudah rukuk, Al-Fatihah-nya imam mewakili Al-Fatihah-nya makmum. Makmum langsung rukuk tidak perlu baca Al-Fatihah lagi," jawab UAH.
Advertisement
Pesan UAH kepada Imam Sholat
UAH kemudian berpesan kepada imam sholat agar memberikan kesempatan kepada makmum untuk membaca surah Al-Fatihah, terutama makmum yang mengikuti sejak awal.
"Anda bisa memberikan jeda (berhenti sebentar di setiap satu ayat Al-Fatihah), atau jedanya di akhir (akhir surah Al-Fatihah setelah Aamiin), minimal jeda untuk tiga ayat," tutur UAH.
Dengan demikian, dari penjelasan UAH dapat disimpulkan bahwa makmum masbuq boleh tidak membaca Al-Fatihah. Adapun bacaan Al-Fatihah makmum masbuq tersebut akan menjadi tanggung jawab imam.
Wallahu a’lam.
