Ini Hukuman Terberat di Dunia bagi Para Pelaku Dosa, Diungkap Ustadz Khalid Basalamah

Sering kali kita menganggap hukuman atas dosa hanya berupa musibah atau azab yang langsung dirasakan. Namun, Ustadz Khalid Basalamah mengungkapkan sebuah kenyataan yang banyak tidak disadari oleh manusia

oleh Putry Damayanty Diperbarui 24 Feb 2025, 08:30 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2025, 08:30 WIB
Ustaz Khalid Basalamah
Ustaz Khalid Basalamah (dok. Instagram @kajianmusawarah/https://www.instagram.com/p/Btw7DVFB_7W/Fairuz Fildzah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Setiap dosa yang dilakukan oleh seorang Muslim pasti memiliki konsekuensi, baik yang tampak maupun tidak. Mungkin kita berpikir bahwa hukuman akibat dosa hanya datang dalam bentuk musibah atau siksaan yang nyata.

Namun, apa yang sering tidak kita sadari adalah bahwa hukuman terbesar dari dosa bisa datang dalam bentuk lebih halus dan meresahkan.

Sebagaimana dijelaskan oleh Ustadz Khalid Basalamah, bahwa hukuman terberat bagi para pelaku dosa bukanlah musibah yang langsung dirasakan, melainkan terhalangnya seseorang untuk melakukan amal kebaikan.

Kehilangan kesempatan untuk berzikir, lalai untuk melaksanakan sholat malam, atau bahkan terhalang untuk berbuat baik kepada sesama. Semua itu adalah bentuk hukuman yang sangat besar dan lebih sulit disadari.

Kita sering kali berfokus pada hukuman fisik dari dosa, namun apa yang sering kali luput dari perhatian adalah dampak terhadap iman kita yang jauh lebih dalam.

Seseorang bisa terjebak dalam rutinitas harian yang membuatnya semakin jauh dari Allah, tanpa menyadari bahwa itu sendiri adalah hukuman yang lebih berat daripada yang dibayangkannya.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

Hukuman Allah yang Lebih Pedih dari Siksaan

ilustrasi sholat. islam-today.ru
ilustrasi sholat. islam-today.ru... Selengkapnya

Ustadz Khalid Basalamah menceritakan tentang kisah Hasan Bashri, seorang ulama besar yang pernah menjawab pertanyaan seseorang yang merasa bahwa dosanya tidak pernah mendapatkan hukuman dari Allah. Si penanya merasa hidupnya baik-baik saja, meskipun terus-menerus terjerumus dalam maksiat.

"Yang paling berat hukuman Allah kalau orang berbuat dosa, dengarkan yang dijelaskan oleh Hasan Bashri Rahimahullah, 'beliau pernah ditanya oleh seseorang, berkata begini 'wahai Imam, anda selalu bahas tentang dosa dan efeknya, saya ini bertahun-tahun berbuat dosa tapi saya tidak pernah rasa hukuman Allah, orang ini berkata begitu,'" ucapnya.

"'Kata Hasan Bashri, sungguh salah penilaianmu, itu hukuman Allah sudah sangat besar pada dirimu cuma kau tidak sadari, orang itu penasaran. Dia katakan, 'apa hukuman Allah saya tidak rasakan' karena gambaran dia hukuman itu adalah siksaan fisik," jelasnya. 

Namun, ternyata jawaban Hasan Bashri membuka pemahaman kita tentang bentuk hukuman yang jauh lebih halus namun sangat berat, yang sering kali tidak kita sadari.

"Apa kata Hasan Bashri rahimahullah? 'Saya ingin tanya, bukankah selama ini kau bermaksiat, lisanmu tidak pernah berzikir kepada Allah? Orang itu bilang iya. Bukankah tidak pernah kau mengucapkan doa? Iya. Bukankah tidak pernah engkau membaca Al-Qur'an? benar. Bukankah kau selama ini terharamkan untuk menjawab azan sholat di masjid? dia bilang, iya. Bukankah selama ini kau tertidur tidak pernah sholat malam?' Dia bilang, iya.'

'Bukankah selama ini kau jadi tidak pernah silaturahim dengan keluargamu? Kau tidak pernah hadiri majelis ilmu? Kau tidak pernah termotivasi bersedekah? Dia mengatakan, iya'" sambungnya.

Dosa Menghalangi Diri dari Ketaatan kepada Allah

cara sholat hajat
cara sholat hajat ©Ilustrasi dibuat Stable Diffusion... Selengkapnya

Kehilangan kesempatan untuk melakukan ibadah adalah hukuman yang paling berat dalam dosa. Betapa tidak, saat kita menjadi lalai dan terhalang dari berzikir, sholat malam, atau bersedekah, kita sebenarnya sedang merasakan hukuman yang jauh lebih pedih daripada sekadar siksaan fisik.

Keadaan ini menunjukkan betapa berharganya waktu dan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah, yang sering kali kita abaikan tanpa sadar.

"'Kata Hasan Basri itulah hukuman yang paling berat dari dosamu'. Jadi hukuman yang paling berat teman-teman sekalian dalam maksiat itu adalah terharamkannya seseorang berbuat ketaatan," ungkap Ustadz Khalid Basalamah, dikutip dari YouTube SAP Channel.

"Kalau hanya sekadar hukuman fisik kita bisa sadar, kita bisa sadar, oh ini salah nih jadi kita akhirnya meninggalkan, kan gitu. Tapi kalau dibuat lalai dari ibadah, ini luar biasa," pungkasnya.

Apa yang lebih mengerikan daripada merasa seolah hidup berjalan normal, padahal kita semakin jauh dari Allah? Seperti yang disampaikan di atas, terhalangnya kita dari amal ketaatan adalah bentuk hukuman yang jauh lebih membahayakan, karena bisa membuat kita terjatuh lebih dalam tanpa sadar. Hanya dengan kesadaran yang tinggi kita bisa terhindar dari bahaya kelalaian semacam ini.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya