Liputan6.com, Jakarta - Bertemu dengan Rasulullah SAW adalah impian umat Islam. Jika tidak bisa melihat wajah Nabi SAW di dunia, maka harapannya dapat digolongkan sebagai umat Rasulullah SAW di hari kiamat agar bisa melihatnya.
Sebagai muslim, kita memiliki kewajiban untuk mencintai Rasulullah SAW. Mencintai Nabi SAW pada hakikatnya juga mencintai Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam surah Ali Imran ayat 31.
Advertisement
قُلْ إِنْ كُنتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَاللهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: “Katakanlah (Muhammad), apabila kalian mengakui mencintai Allah, maka ikutilah aku (Muhammad) niscaya Allah akan mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Dan Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”
Advertisement
Baca Juga
Orangtua Tidak Pernah Sholat Meninggal, Apakah Bisa Diganti Fidyah? Simak Penjelasan Gus Baha Sekaligus Solusinya
Sudah Sholat Tarawih dan Witir, Apakah Boleh Sholat Tahajud? Begini Penjelasan UAH
Resep Tokcer Gus Baha untuk Orang Frustasi yang Banyak Utang dan Istri Minggat, Cukup Lakukan Hal Mudah Ini
Namun, menurut Pengasuh LPD Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya, mencintai Rasulullah SAW bukan hanya sekadar mengaku dengan mengucapkan lewat lisan, tapi juga harus dari hati. Ia benar-benar mencintainya.
Salah satu bentuk cinta seorang muslim kepada Rasulullah SAW adalah membuat rumahnya pantas didatangi Nabi Muhammad SAW. Buya Yahya memberikan pesan penting sebagai persiapan jika ingin rumah seorang muslim didatangi oleh Rasulullah SAW.
“Kita perlu menyiapkan diri kita untuk itu (didatangi Rasulullah SAW). Di rumah kita. jadi orang senang nabi datang ke rumah kita. Persiapkan rumah Anda untuk Rasulillah, dan ingat sambungkan rumah anda dengan nabi,” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Ahad (23/2/2025).
Saksikan Video Pilihan Ini:
Ini yang Perlu Dilakukan
Jika ingin rumah didatangi Rasulullah SAW, Buya Yahya menyarankan untuk mencabut gambar-gambar yang tidak pantas dilihat oleh Nabi Muhammad SAW, terlebih gambar yang memperlihatkan aurat atau bernilai maksiat.
“Maksudnya gini lho, kalau seandainya nabi ada di situ kira-kira nyaman atau nggak sih? Kalau nabi nggak nyaman, kenapa Anda lakukan? Setelah itu ngaku cinta nabi. Jangan-jangan kita pembohong. Kalau memang Anda cinta nabi, semua yang di rumahmu harus aku hubungkan dengan Nabi Muhammad,” tutur Buya Yahya.
Jika ingin rumahnya didatangi Nabi Muhammad SAW, Buya Yahya mengingatkan agar muslim tidak lagi menonton tayangan-tayangan yang tidak membawa kemanfaatan, terlebih tayangan yang memperlihatkan aurat. Buya Yahya mengajak muslim menyaksikan televisi dakwah.
“Televisi apa ini. Sudah banyak televisi dakwah yang mengajak kebaikan. Ada Dalwa TV, Al Bahjah TV. Kenapa kita masih aneh-aneh gitu (nonton) yang buka aurat sana sini. Apakah nabi senang di saat nonton (yang berbau maksiat)? Nabi menangis,” imbuh Buya Yahya.
Advertisement
Lakukan Perlahan
Buya Yahya mengakui memang tidak mudah agar rumah kita pantas didatangi Rasulullah SAW. Akan tetapi, kita harus lakukan dan paksakan demi kebaikan meskipun awalnya berat.
Buya Yahya menekankan dalam memantaskan rumahnya untuk didatangi Rasulullah SAW perlu dibicarakan baik-baik kepada keluarga. Jangan sampai tiba-tiba membuang gambar-gambar yang sudah lama menempel di dinding, tanpa ada penjelasan dulu.
“Jangan langsung pulang ke rumah nurunin foto-foto, ini gak bener. Berantem nanti sama anaknya. (Sebaiknya) anaknya dimotivasi. Sayang, kita harus ubah idola kita, bukan gambar ini itu, kita ubah,” tutur Buya Yahya.
“Semua kan pakai cara yang baik yang diajarkan nabi, tapi hendaknya kita ajarkan dulu bahwasanya rumah kita harus menjadi rumah Rasulillah, yang nabi senang jika seandainya nabi datang ke rumah kita,” sambung Buya Yahya.
Wallahu a’lam.
