Komaruddin Hidayat: Radikalisme Era Jokowi Akibat Kebijakan SBY

Komarudin Hidayat berpendapat, terkait radikalisme Jokowi hanya kena getah kebijakan pemerintahan SBY

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 21 Agu 2017, 06:03 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2017, 06:03 WIB
Cedekiawan Muslim Komarudin Hidayat
Cedekiawan Muslim Komarudin Hidayat

Liputan6.com, Jakarta - Cendekiawan muslim Komaruddin Hidayat menilai, maraknya radikalisme di era kepemimpinan Presiden Jokowi tidak terjadi begitu saja. Ia berpendapat, Jokowi hanya kena getah kebijakan pemerintahan SBY.

"Pak SBY itu kan Presiden yang mottonya zero enemy. Dia enggak mau konflik dengan siapapun. Jadi ketika jelas ada radikalisme dan pelanggaran, dibiarkan saja," jelas Komaruddin di acara Sarasehan Kebangsaan, dengan tema Saya Indonesia, Saya Pancasila, di Gereja Kristen Indonesia (GKI), Jakarta, Minggu 20 Agustus 2017.

Sikap ekstrem yang sudah ada dibiarkan. Akibatnya, menurut dia, terasa di pemerintahan Jokowi. Pemikiran ekstremisme berkembang.

Komaruddin menganalogikannya dengan kebakaran. Jika ada yang membakar, tapi sekelilingnya membiarkan, maka api tersebut menjadi besar.

"Ada ungkapan klasik begini, kelompok minoritas radikal itu ada karena ada mayoritas yang membiarkan itu terjadi," ucap Komaruddin.

Ketika sudah besar, persoalan radikalisme menjadi lebih sulit diatasi. Tantangan itulah yang kini dihadapi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.

Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini :

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya