Anak Pengungsi Rohingya di Makassar Tidak Bersekolah

Kini para anak pengungsi Rohingya di Makassar belajar bahasa Inggris sebagai bekal jika sewaktu-waktu pindah dan mengungsi ke negara lain.

oleh Liputan6 diperbarui 07 Sep 2017, 16:57 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2017, 16:57 WIB

Liputan6.com, Makassar - Abu Foyas, pengungsi Rohingya yang sudah tujuh tahun menetap di Pondok Rere, Makassar, Sulawesi Selatan, menghabiskan waktu dengan tidur, makan, dan beribadah bersama istri dan empat anaknya. Dia tidak mencari nafkah karena selama berada di pengungsian biaya hidup mereka ditanggung UNHCR.

Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Kamis (7/9/2017), bersama lima anggota keluarga, di mana dua dari empat anaknya terlahir di Makassar, Abu Foyas menghuni dua kamar. Putri sulungnya, Rumaina, bahkan pernah bersekolah tujuh bulan namun berhenti.

Namun kini Rumaina dan 19 anak pengungsi Rohingya lain tak lagi mengenyam pendidikan. Kini mereka sudah mulai paham bahasa Indonesia.

Kini para anak pengungsi Rohingya di Makassar belajar bahasa Inggris sebagai bekal jika sewaktu-waktu pindah dan mengungsi ke negara lain.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya