Liputan6.com, Malang - DPP PDIP telah mengumpulkan masukan dari para kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) terkait figur yang akan diusung dalam Pilgub Jawa Timur 2018.
Rapat internal akan digelar untuk membahas masukan itu sebelum memutuskan siapa calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung.
Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, partai akan menerima laporan Wasekjen Ahmad Basarah yang sudah ditugaskan meminta masukan ke kiai sepuh NU, pada 14 September nanti.
Advertisement
"Dari laporan itulah DPP akan mengambil keputusan. Ketua Umum Ibu Megawati menegaskan bagaimana hubungan kita dengan NU,” kata Hasto di sela Rapat Koordinasi Internal Pemenangan Pilgub Jatim di Malang, Minggu 10 September 2017.
DPP sendiri sudah menjalani proses penjaringan nama–nama calon. Baik itu yang mendaftar secara resmi ke partai maupun hasil pemetaan politik.
Namun sejauh ini satus seluruhnya masih sama, belum ada yang ditetapkan oleh DPP PDIP.
Bisa Kombinasi
Hasto menambahkan, calon yang akan diusung bisa kombinasi dari internal partai maupun dari luar. Di internal bisa nama seperti Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi atau kader partai yang kini duduk sebagai kepala daerah seperti Wali Kota Surabaya Tri Rismaharani, Wali Kota Blitar Samanhudi maupun Bupati Ngawi Budi Sulistyono.
"Kombinasi itu selain berasal dari internal PDIP juga berasal dari tokoh yang dianggap representasi dari NU. Nama–nama sudah mengerucut, September ini juga akan diumumkan," urai Hasto.
DPP PDIP hari ini menggelar Rapat Koordinasi Internal Pemenangan Pilgub Jatim 2018 di Malang. Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri turun langsung memimpin konsolidasi itu.
Tak ada keterangan resmi yang disampaikan secara langsung oleh Megawati usai rapat yang berlangsung tertutup itu.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement