Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menerima surat kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh dari sembilan negara berbeda. Salah satunya dari Duta Besar Myanmar untuk Indonesia Ei Ei Khin Aye.
Setelah menerima surat kepercayaan, para duta besar diberi kesempatan berbincang dengan Jokowi di Beranda Istana Merdeka. Satu per satu duta besar berbincang langsung dengan Jokowi yang didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Salah satu yang mencuri perhatian adalah perbincangan antara Jokowi dan Duta Besar Myanmer Khin Aye. Dari sembilan duta besar yang berbincang, terhitung Khin Aye paling lama berbicara dengan Jokowi.
Advertisement
Terhitung, pembicaraan itu berlangsung selama tujuh menit. Jokowi tampak memperhatikan dengan saksama pembahasan yang disampaikan Khin Aye, begitu juga sebaliknya. Adapun, Retno yang berdiri di antara Jokowi dan Khin Aye terlihat sesekali menggoreskan pena di buku catatan yang dipegangnya.
Usai pertemuan, Retno menjelaskan, Presiden ingin memastikan bantuan kemanusiaan dari Indonesia sampai ke seluruh warga Rohingya di Rakhine State. Bantuan ini tentu tidak akan memandang latar belakang agama dan etnis.
"Presiden juga menyampaikan sekali lagi mengenai concern terhadap krisis kemanusiaan yang terjadi di Myanmar dan mengharapkan stabilitas dan keamanan dan segera dipulihkan," jelas Retno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (12/9/2017).
Setelah ini, Retno akan bertemu secara khusus dengan Khin Aye di Kantor Kementerian Luar Negeri. Pertemuan ini untuk membicarakan perkembangan situasi keamanan di Rakhine State.
"Saya juga akan melanjutkan pembahasan mengenai masalah perkembangan atau progres dari situasi di Rakhine State," ucap dia.
Peran Serta OKI
Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK mengatakan, pemerintah RI siap menjadi mediator yang menjembatani negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI), untuk menyelesaikan krisis di Myanmar.
"OKI berharap mengajak Indonesia bekerja sama untuk bisa menyelesaikan kasus di Rohingya," kata Wapres usai Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja sama Islam (KTT OKI) pertama tentang ilmu pengetahuan dan teknologi di Astana, Kazakhstan, Minggu (10/9/2017).
"Saya katakan nanti bisa kita bicarakan programnya dengan Sekjen OKI," Wapres menegaskan, seperti dilansir Antara.
Terkait krisis di Rakhine, Myanmar, JK mengatakan, sebenarnya Indonesia sudah melakukan apa yang negara lain tidak bisa lakukan, karena negara lain sulit masuk ke Myanmar.
"Indonesia yang setiap saat bisa berkomunikasi dengan pemerintah Myanmar," kata Wapres JK.
Saksikan video menarik di bawah ini:
Advertisement