Kekeringan di Sejumlah Daerah, Warga Butuh Air Bersih

Kemarau memaksanya gunakan air sungai yang kotor dan bercampur limbah, warga di sejumlah daerah butuh bantuan air bersih.

oleh Mevi Linawati diperbarui 13 Sep 2017, 04:13 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2017, 04:13 WIB

Fokus - Musim kemarau  yang berkepanjangan membuat  sejumlah wilayah di Indonesia dilanda kekeringan. Berbagai cara dilakukan warga untuk mencari air bersih, mulai dari antre di sumber air hingga memanfaatkan air sungai kotor

Seperti ditayangkan Fokus Malam Indosiar, Rabu (13/9/2017), BMKG memprediksi, musim kemarau saat ini akan lebih parah dari 2016 lalu.

Warga Dusun Legaran Gunung, Desa Jatirunggo di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, sudah dua bulan mengalami krisis air bersih. Mereka bahkan terpaksa antre untuk mendapat dua jeriken air bersih setiap hari.

Sementara warga Desa Jalatunda, Kecamatan Mandiraja, Banjarnegara, terpaksa menggunakan air di sungai yang kotor dan berbau untuk keperluan sehari-hari. Akibat kondisi tersebut, warga mulai terserang penyakit gatal-gatal dan alergi. 

Di Majalengka, Jawa Barat, warga Blok Gunung Haur, Kelurahan Sindangkasih juga merasakan dampak musim kemarau. Karena dilanda kekeringan, sumber mata air yang biasa digunakan warga sudah tidak mengeluarkan air lagi. Warga berharap pemerintah Majalengka bisa memberikan bantuan air bersih.

Musim kemarau juga menyebabkan Danau Jatiluhur di Purwakarta, Jawa Barat, mulai surut. Akibatnya, debit air baku perusahaan daerah air Tirta Darma Purwakarta mengalami penurunan hingga 20 persen, dan membuat sejumlah pelanggan tak bisa lagi menikmati aliran PDAM.

BMKG memprediksi, musim kemarau panjang akan terjadi hingga Oktober mendatang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya