Penjelasan Gerindra soal Pencabutan Dukungan ke Deddy Mizwar

Gerindra sebelumnya mendukung Deddy-Syaikhu secara lisan. Namun, ternyata pihak DPD Jabar memberi masukan lain.

oleh Ika Defianti diperbarui 15 Sep 2017, 19:56 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2017, 19:56 WIB
20160420-Menteri LHK Raker Bareng Deddy Mizwar Bahas Reklamasi Jakarta
Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar saat raker dengan Komisi VII DPR RI, , Jakarta Rabu (20/4). Rapat tersebut membahas permasalahan reklamasi Pantai Teluk Jakarta. (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerinda Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, Gerindra tidak pecah suara terkait Pilkada Jabar.

Ia menegaskan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerinda dengan Dewan Pimpinan Dewan (DPD) Jawa Barat satu sikap mengenai pencabutan dukungan bakal calon pasangan Deddy Mizwar dan Ahmad Syaikhu, Pilgub Jawa Barat (Jabar) 2018.

Sufmi mengatakan hal itu merupakan suatu kewajaran dalam sebuah perjalanan partai politik (parpol). Termasuk, ssaat penentuan calon-calon di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).

"Bukan. Enggak ada missed. Jadi ini namanya politik dinamis, fluktuatif, termasuk di Jabar," ucap Dasco di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Jumat (15/9/2017).

Dia menjelaskan telah memberikan dukungan lisan. Namun, ternyata pihak DPD memberi masukan lain.

Mereka berpendapat ada ketidakpastian pada calon yang didukung.  Masukan itu menjadi pertimbangan DPP.

"Kemudian itu dimatangkan kembali apakah calon itu tetap akan kita dorong atau kita kalkulasi dengan koordinasi dengan partai koalisi yang lain," papar dia.

Kendati demikian, kata Dasco, komunikasi antara Partai Gerindra dengan PKS tetap berjalan baik. Bahkan, beberapa hari yang lalu kedua pentinggi kedua sudah bertemu.

"Pak Prabowo baru saja ketemu dengan Pak Sohibul bicara soal (Pilgub) Jabar dan enggak ada masalah," jelas Dasco.

Saksikan Video Menarik Di Bawah Ini:

Belum Sepakat dengan PKS

Pencabutan dukungan itu disebabkan pertimbangan kesiapan kandidat dan dari PKS itu sendiri. Belum lagi pernyataan Cawagub Saikhu yang mengatakan akan lebih memilih tetap mengabdi di Kota Bekasi.

Selain itu, Saikhu juga menilai dirinya belum populer di Jawa Barat. Kini, Saikhu masih menjabat Wakil Wali Kota Bekasi dan merupakan kader PKS.

"Belum lagi untuk pembicaraan koalisi, sejauh ini tidak ada pembahasan yang mengarah kerja sama yang bersifat sinergi antara Gerindra dan PKS," jelas dia.

Selain itu, hingga hari ini belum ada komunikasi dari PKS untuk membicarakan formulasi kerja sama koalisi, baik program Pilgub, tim dan segala aspek bagi upaya untuk memenangkan Pilgub 2018.

"Maka hari ini saya harus tegaskan kembali bahwa apa yang sampaikan pada tanggal 17 Agustus lalu terkait pasangan Demiz-Saikhu menjadi pasangan yang akan diusung Gerindra-PKS, saya selaku ketua Gerindra Jabar nyatakan pasangan tersebut belum final, artinya kembali cair," tegas Mulyadi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya