Jajang C Noer: Film G30S/PKI Tak Ada Intervensi Orde Baru

Pemutaran kembali film Pengkhianatan G30S/PKI menuai polemik di masyarakat.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 24 Sep 2017, 09:17 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2017, 09:17 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Pemutaran kembali film Pengkhianatan G30S/PKI menuai polemik di masyarakat. Sebagian menuding film tersebut sarat kepentingan politik Orde Baru.

Seperti ditayangkan Liputan6 Pagi SCTV, Minggu (24/9/2017), istri sutradara film tersebut yakni almarhum Arifin C Noer, Jajang C Noer usai diskusi tentang pemutaran kembali film Pengkhianatan G30S/PKI di Menteng, Jakarta Pusat, menegaskan saat itu tak ada intervensi pemerintah Soeharto. Bahkan, naskah film yang dibuat oleh suaminya juga tak direvisi pemerintah.

Kendati demikian, Jajang juga mendukung film versi baru yang digagas Presiden Jokowi.

Senada dengannya, pakar politik dan sejarah Salim Said mengatakan film adalah perspektif sang pembuat. Namun harus memperhatikan apakah masyarakat siap menerima versi yang berbeda.

Jelang peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mewajibkan pemutaran film Pengkhianatan G30S/PKI kepada prajurit TNI. Presiden Jokowi menilai menonton film mengenai sejarah itu penting, tetapi perlu dibuatkan lagi film yang bisa masuk ke kalangan milenial agar mengerti bahaya komunisme.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya