Polisi: Partai Ponsel Hanya untuk Mendongkrak Nikahsirri.com

Polisi menangkap Aris Wahyudi, pendiri Partai Ponsel yang juga penyedia layanan nikah siri online melalui Nikahsirri.com.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 26 Sep 2017, 13:25 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2017, 13:25 WIB
Tampilan Muka laman situs nikahsirri.com (Istimewa)
Tampilan Muka laman situs nikahsirri.com (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Polisi telah menetapkan Aris Wahyudi, pemilik sekaligus pengelola jasa lelang keperawanan dan nikah siri online, Nikahsirri.com, sebagai tersangka. Aris juga diketahui sebagai pendiri Partai Ponsel.

Partai Ponsel dan Nikahsirri.com diluncurkan bersamaan di Gedung Joang 45, Jakarta Pusat, pada 19 September 2017. Namun begitu, polisi menduga Partai Ponsel hanya digunakan untuk mendongkrak popularitas Nikahsirri.com.

"Partai Ponsel itu cuma dijadikan cara dia mempromosikan produknya aja. Tujuan utama tetap Nikahsirri.com," ujar Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Adi Deriyan Jayamarta di kantornya, Jakarta, Selasa (26/9/2017).

Kasubdit Cyber Crime Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Roberto Pasaribu menuturkan, Partai Ponsel yang didirikan Aris tak ada kaitannya dengan kegiatan politik di Tanah Air.

"Bukan buat politik. Nama perusahaan untuk website Nikahsirri.com. Biar menarik Partai Ponsel dilaunching bersamaan," ucap Roberto.

Menurut Roberto, Partai Ponsel dan Nikahsirri.com adalah hal yang sama. Keduanya memiliki tujuan bisnis jasa lelang keperawanan dan nikah siri online.

"Itu hal yang sama biar menarik secara marketing," kata dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Nikahsirri.com

Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya menangkap Aris Wahyudi (59), pendiri Partai Ponsel yang juga penyedia layanan nikah siri online melalui Nikahsirri.com. Aris ditangkap di rumahnya, Jatiasih, Bekasi, Minggu dini hari.

Sehari sebelum ditangkap atau 23 September 2017, Liputan6.com sempat mewawancarai pria asal Cilacap, Jawa Tengah tersebut. Selain sebagai pengelolah situs nikahsirri.com, Aris juga dikenal sebagai bos Uberjek, yang kini beroperasi di tiga wilayah, Karawang, Magelang, dan Bengkulu.

Aris bersikukuh program nikah siri yang digagasnya itu jauh berbeda dengan pelacuran. Sistem pelacuran, kata dia, nilai yang diberikan oleh pria ditentukan oleh muncikari dan perempuan yang dipilih dipaksa harus melayani.

"Beda. Kalau ini kan antara kedua belah pihak. Kalau mereka menolak, justru nanti rating (peringkat) mereka di situs akan turun," ujar Aris saat berbincang di kediamannya, Sabtu 23 September.

Menurut dia, Nikahsirri.com hanya menjadi fasilitator bagi pria maupun wanita yang ingin mencari pasangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya