KemenPUPR Lakukan Pengeboran Air Tanah di Lokasi Pengungsian

Saat ini, pihak Kementerian PUPR tengah melakukan pengeboran air tanah di tiga titik lokasi pengungsian korban terdampak Gunung Agung.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 27 Sep 2017, 11:31 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2017, 11:31 WIB
KemenPUPR Lakukan Pengeboran Air Tanah di Lokasi Pengungsian
Saat ini, pihak Kementerian PUPR tengah melakukan pengeboran air tanah di tiga titik lokasi pengungsian korban terdampak Gunung Agung.

Liputan6.com, Jakarta - Sumber air bersih dan sanitasi air menjadi salah satu kebutuhan utama yang harus tercukupi di lokasi pengungsian korban terdampak Gunung Agung yang berstatus awas. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR telah melakukan pengeboran air tanah guna memenuhi kebutuhan sehari-hari para pengungsi yang berkaitan dengan air.

"Ada tiga alat bor yang sudah kita bawa. Satu di Ulakan, Pasar Manggis, dan Gor Swecapura. Kita akan bor-bor semua untuk penyediaan air bagi pengungsi," ujar Menteri Basuki di lokasi pengungsian Gunung Agung di Gor Swecapura, Klungkung, Bali, Selasa (26/9).

Selain melakukan pengeboran air tanah, Kementerian PUPR juga menyediakan mobil truk air (MTA) sebanyak 4 unit, truck armroll 1 unit, kontainer armroll 4 unit, Hidran Umum (HU) 30 unit, WC knockdown 60 unit, Tenda Hunian Darurat (THD) 200 unit dan berbagai instalasi pipa juga disiagakan.

Sebelumnya pengungsi korban terdampak Gunung Agung di Gor Swecapura mengeluhkan minimnya sanitasi air dan toilet umum sehingga antrian untuk mandi membutuhkan waktu lama.

“Kalau untuk makanan dan perlengkapan lain sudah cukup, kita masih kekurangan air dan toilet umum. Air untuk mandi kurang, toiletnya juga sehingga kita ngantrinya lama,” ujar Citra, warga yang mengungsi di Gor Swecapura.

Terkait toilet mobile, Menteri Basuki juga mengatakan pihaknya akan mendatangkan fasilitas dari luar Bali guna memenuhi kebutuhan air pengungsi."Untuk toilet mobile (WC knockdown) kita ada 60, tapi masih kurang. Kita akan kirim dari Mataram, Surabaya, jakarta, untuk memenuhi toilet mobile itu," imbuh Basuki.

Pengungsi korban terdampak Gunung Agung sedang mengambil air bersih di tangki yang disediakan PUPR.

Di samping air bersih dan sanitasi air, KemenPUPR juga akan menyediakan perlengkapan seperti exhause dan blower untuk gor atau gedung yang menjadi lokasi pengungsian dan tempat tinggal sementara korban terdampak Gunung Agung."

PUPR punya 5 posko untuk mengamankan daerah pengungsian. Seperti di Gor Swacapure, pengungsi minta dipasangkan exhause fan, blower supaya sirkulasi udara lebih baik. Di ulakan, kita juga akan buat drainase supaya kalau hujan tidak banjir lagi," ujar Menteri Basuki.

Saat ini semua tim siaga bencana PUPR dalam keadaan siaga dan siap melakukan operasi kemanusiaan termasuk mendukung BPBD Karangasem di lokasi pengungsian. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi para pengungsi, tim satgas akan memanfaatkan sistem air baku lokal yang ada di daerah Manggis dan Ulakan termasuk memanfaatkan sumur Jaringan Irigasi Air Tanah (JIAT) di Penuktukan dan Les.

Selain perlengkapan untuk pengungsi, Kementerian PUPR melalui BBPJN VIII telah menyiagakan alat berat berupa excavator 3 unit, loader 3 unit, dumptruck 7 unit, crane 2 unit, grader 3 unit, chainsaw 6 unit, genset 1 unitUntuk mengantisipasi jembatan tidak berfungsi, sudah disiapkan Bailey 250 meter. 
Bronjong : 8250 unit, Aramco 250 buah, Sheetpile 200 batang, Boxculvert (1x1m) 228 unit dan alat komunikasi sebanyak 4 set.

Kesiapsiagaan peralatan juga dilakukan BWS Bali Penida, Ditjen SDA berupa alat berat berupa Excavator 3 unit, Loader 1 unit, dumptruck 3 unit, trailer 1 unit, Bronjong 1500 unit, geobag 2000 unit, alat komunikasi 1 set, Genset : 3 buah dan Chainshaw 4 buah.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya