Masuk Ancol Gratis Batal, Ini Respons Djarot

Djarot menginginkan agar pantai Ancol dapat dinikmati warga, maka akses masuknya harus gratis.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Okt 2017, 11:22 WIB
Diterbitkan 11 Okt 2017, 11:22 WIB
Djarot Resmikan Masjid Jami Angke Al Anwar
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat seusai meresmikan proyek revitalisasi Masjid Jami Angke Al Anwar di Kampung Angke, Tambora, Selasa (10/10). Djarot ingin masjid tersebut terintegrasi sebagai paket wisata Kota Tua. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengakui penggratisan tiket masuk pantai Ancol pada 14 Oktober mendatang masih dalam tahap kajian.

"Saya tunggu tanggal 14 kajiannya seperti apa," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Rabu (11/10/2017).

Bila sebelumnya Djarot optimistis PT Pembangunan Jaya Ancol dapat uji coba tiket gratis pada 14 Oktober mendatang, kini Djarot mengatakan bahwa kajian uji coba gratis itu belum selesai. Ia mengatakan dirinya masih menunggu laporan kajian tersebut.

"Saya masih belum dapat kajian, saya meminta harusnya ada kajian," kata dia.

Djarot pun mengungkit sejarah bagaimana saat Presiden pertama RI Bung Karno menginginkan agar DKI Jakarta mempunyai sarana rekreasi berupa pantai yang dapat dinikmati oleh warga dari seluruh kalangan.

Dia pun menginginkan agar pantai Ancol dapat dinikmati warga, maka akses masuknya harus gratis.

"Begini harusnya Ancol, coba buka sejarah, saat Bung Karno membuka wilayah itu tahun 60-an. Saya lupa, (kalau tidak salah) Bung Karno menginginkan ada pantai bagus di Jakarta yang bisa diakses publik. Maka saya sampaikan sekarang bisa enggak? Tolong dikaji," ucap Djarot.

 

 

Ancol tetap untung

 

Kajian yang dimaksud Djarot adalah meski tiket gratis,  Ancol tetap mendapat pendapatan dari penjualan kuliner dan pentas seni yang meningkat, dan tak lupa tarif parkir progresif.

"Nah karena saya tahu Ancol kami punya (saham) 72 persen, ya sudah tolong dikaji. Misal parkir gunakan progresif, lebih mahal. Kemudian pasar seni akan hidup, kuliner akan hidup, itu juga pendapatan bagi Ancol tambah retribusi," ucap mantan Wali Kota Blitar itu.

Djarot meminta pihak PT Pembangunan Jaya Ancol selaku pengelola mengubah skema keuntungan bisnis yang dianggap keliru.

"Jadi jangan hanya dipikir nanti masuk satu kepala 25 ribu, tapi coba hitung juga multiple effect-nya," Djarot menandaskan. 

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya