Tak Ada Jembatan, Siswa SD di Kudus Meniti 2 Bilah Bambu ke Sekolah

Jembatan yang kondisinya relatif baik memang ada, namun para siswa harus berjalan memutar sejauh 1 kilometer untuk sampai ke sekolah.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 12 Okt 2017, 15:05 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2017, 15:05 WIB

Liputan6.com, Kudus - Puluhan siswa Madrasah Ibtidaiyah Mafatihul Ulum di Desa Sunggingan, Kudus, Jawa Tengah harus menantang maut setiap hari agar bisa berangkat ke sekolah. Mereka harus menyeberang sungai lewat jembatan dengan dua batang bambu.

Seperti ditayangkan Liputan6 Siang SCTV, Kamis (12/10/2017), para siswa berjalan perlahan saat meniti dua bilah bambu untuk bisa sampai ke seberang. Meski ada siswa yang berani, namun sebagian masih didampingi orangtuanya.

Para orangtua ini khawatir, anak-anak mereka yang masih duduk di bangku SD ini tercebur ke dalam sungai. Jembatan yang kondisinya relatif baik memang ada, namun para siswa harus berjalan memutar sejauh 1 kilometer untuk sampai ke sekolah.

Warga dan pihak sekolah mengaku telah mengajukan usulan dibuatkan jembatan permanen dari Pemda setempat. Namun hingga kini belum ada tanggapan.

Meski telah berinisiatif membuat jembatan darurat, namun saat musim hujan tiba, sungai tak bisa dilewati karena tinggi dan volume air sangat deras.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya