Tradisi Jamasan Pusaka Lestarikan Peninggalan Nenek Moyang

Warga Nganjuk menjaga tradisi Jamasan Pusaka dengan memandikan benda pusaka.

oleh Sunariyah diperbarui 18 Okt 2017, 16:22 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2017, 16:22 WIB

Liputan6.com, Nganjuk - Masyarakat Nganjuk, Jawa Timur menggelar tradisi Jamasan Pusaka untuk melestarikan peninggalan nenek moyang. Tradisi ini ditandai dua gadis mengambil air suci sebelum warga secara bergilir membawa benda-benda pusaka.

Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Rabu (18/10/2107), tradisi Jamasan Pusaka atau memandikan sekaligus menyucikan benda pusaka masih dilakukan oleh warga Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Salah satunya di Desa Balaituri, Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk. Tradisi Jamasan dimulai dengan iring-iringan dua gadis membawa tempayan dan bunga yang kemudian diikuti oleh sesepuh desa.

Sejumlah abdi dalem dari Keraton Kasunan Surakarta Hadiningrat dan warga desa menuju sumber air untuk memandikan benda pusaka. Air yang sudah diambil kemudian diserahkan kepada sesepuh desa sebagai pemimpin upacara Jamasan Pusaka.

Prosesi selanjutnya adalah sesepuh membersihkan dan menyucikan pusaka. Puluhan jenis benda pusaka di antaranya berbagai jenis keris dan tombak yang dimandikan dengan air, disaksikan pemiliknya. Tradisi ini dilakukan tiap tahun untuk mengenalkan kepada generasi muda.

Tradisi yang berlangsung tiap bulan suro ini diharapkan bisa dilestarikan oleh generasi muda setempat

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya