Capaian 3 Tahun Kemenko PMK, Indeks Pembangunan Manusia Meningkat

Selain mencatat kenaikan indeks pembangunan manusia, Kemenko PMK juga berhasil merevitalisasi sekolah dan distribusi Kartu Indonesia Pintar.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 24 Okt 2017, 12:06 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2017, 12:06 WIB
Capaian 3 Tahun Kemenko PMK, Indeks Pembangunan Manusia Meningkat
Capaian 3 Tahun Kemenko PMK, Indeks Pembangunan Manusia Meningkat

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, melaporkan bahwa di tahun 2017 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia terus meningkat, dari 68.9 pada 2014 menjadi 70.1 pada 2016.

Dengan capaian ini, untuk pertama kalinya Indonesia menjadi negara dengan kategori High Human Development.

“Secara makro, capaian di bidang PMK meliputi Indeks Pembangunan Manusia, yang meliputi sektor pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, Indeks Gini, dan Program Bantuan Sosial Pemerintah. Selama tiga tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Indeks Kesejahteraan Rakyat meningkat," ujar Menko PMK saat dalam konferensi pers laporan kinerja capaian tiga tahun bidang PMK, Minggu (22/10) di Kantor Staf Presiden Jakarta.

Puan juga mengungkapkan bahwa upaya pemerataan pembangunan juga telah menunjukkan hasil dengan pertumbuhan yang lebih dari 2 persen di tahun lalu, terutama di daerah tertinggal.

Mengenai kesejahteraan masyarakat, Menko PMK menegaskan bahwa peningkatan kesejahteraan terjadi seiring dengan meningkatnya daya beli masyarakat dari 40 persen masyarakat terbawah.

Sementara itu, Program Beras untuk Rakyat Sejahtera (Rastra) diketahui bahwa kemampuan pengeluaran konsumsi penduduk miskin jangka pendek didukung oleh program Rastra dan BPNT yang menjangkau lebih dari 15,5 juta keluarga penerima manfaat.

“Selama tiga tahun perjalanan pemerintahan, kita mampu menekan angka kemiskinan, turun dari sekitar 11.25 persen di awal pemerintahan menjadi 10,64 persen di tahun 2017,” ungkap Menko PMK lagi. Dalam hal persentase, penduduk miskin menurut wilayah mulai mengecil. Keberhasilan ini dicapai dengan meningkatkan cakupan program-program bansos, perbaikan ketepatan sasaran program melalui pemanfaatan data PBDT yang lebih baik.

“Kita juga berhasil menekan ketimpangan pendapatan masyarakat. Koefisien Gini turun dari 0,414 pada September 2014 menjadi 0,393 pada tahun 2017 dan terus turun ke angka 0,393 di Maret 2017,” tambah Menko PMK.

Kesejahteraan Rakyat Meningkat.

Sektor Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan

Sektor pendidikan mencatat, Kartu Indonesia Pintar (KIP) telah terdistribusi dengan tepat sasaran kepada lebih dari 17,9 juta siswa. Pemerintah juga telah merehabilitasi 67.253 unit ruang belajar, membangun 1.250 unit sekolah baru dan 27.982 unit ruang kelas baru.

Menko PMK juga memaparkan program Pemberdayaan Masyarakat yang dilakukan oleh Pemerintah yaitu meningkatkan penerima Beasiswa Bidik Misi terus meningkat menjadi 340 ribu mahasiswa (2017), merevitalisasi pendidikan vokasi, dimana sejak 2015, orientasi SMK diubah menjadi demand-driven.

Kurikulum dan silabus juga telah diselaraskan sesuai dengan kebutuhan industri manufaktur serta penyusunan modul pembelajaran untuk 25 kompetensi keahlian.

Pemerintah juga telah mensertifikasi 395.394 tenaga kerja dan membangun 22 science and techno park sampai tahun 2017 ini. Sedangkan terkait pembangunan desa, Menko PMK menyatakan bahwa Pemerintah telah membangun sebanyak 21.811 unit BUMDes.

Pemberdayaan Rakyat.

 

Powered By:

Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya