Mengaku Visinya Cocok, Dedi Mulyadi Bakal Pindah ke PDIP?

Dedi Mulyadi mengaku masih menunggu keputusan Partai Golkar terhadap nasibnya. Akankah ia diusung Golkar atau pindah partai?

oleh Kukuh Saokani diperbarui 25 Okt 2017, 16:21 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2017, 16:21 WIB
Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi
Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Bandung - DPP Partai Golkar bakal mengumumkan siapa bakal calon gubernur yang akan diusung oleh partai berlambang pohon beringin itu pada ajang Pilkada Jabar 2018 dalam waktu dekat. Ada dua nama yang digadang-gadang Golkar untuk maju dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut.

Kedua nama itu adalah Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil dan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengaku masih menunggu keputusan Partai Golkar terhadap nasibnya. Jika hasil tidak sesuai harapan, Bupati Purwakarta ini mengisyaratkan untuk pindah partai.

"Ya kita lihat dulu keputusan partai (Golkar) baru kasih statement," ucap dia seusai acara Curah-Gagas bakal calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jabar 2018 yang digelar PDIP di Hotel Horison, Kota Bandung, Rabu (25/10/2017).

Disinggung soal komunikasi dengan PDI Perjuangan, Dedi menjelaskan jika hubungan keduanya berjalan baik bahkan memiliki kecocokan dalam visi dan misi untuk membangun Jabar.

"Ucapan terima kasih kepada PDIP yang mengundang saya (sebagai bakal calon gubernur) padahal posisi saya ketua DPD Partai Golkar tapi diberikan ruang untuk menyampaikan ekspresi, saya berikan rasa hormat saya kepada PDIP," ujar dia.

 

Kesamaan Visi

"Hampir sama (visi dan misi dengan partai PDIP), kesamaan ideologis bisa dilihat dari pidato Sekretaris Jenderal (PDIP Hasto Kristiyanto) sama seperti yang saya sampaikan," imbuh Dedi.

Sementara Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai hubungan Dedi Mulyadi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terjalin sangat baik. Namun begitu, partainya tidak pernah memaksa kader lain untuk berpindah ke lain hati.

"Pindah tidaknya seseorang dari partai politik itu merupakan hak pribadi. Dan PDIP tidak ada niatan untuk mendorong orang-orang yang telah memilih partai politik untuk berpindah, itu merupakan pilihan pribadi," ucap Hasto.

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya