IJTI Gelar Training Bersama Jurnalis Indonesia-Timor Leste

Dalam pelatihan ini, masing-masing peserta dari Indonesia akan berkolaborasi dengan rekannya dari Timor Leste

oleh Muhammad Ali diperbarui 26 Okt 2017, 18:52 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2017, 18:52 WIB
ijti-pemberitaan-131018c.jpg
Ilustrasi jurnalis

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) menggelar pelatihan Joint Training News and Documentary Production di Dili, Timor Leste. Acara yang bekerja sama dengan sama dengan The International Program for The Development Communication (IPDC) akan berlangsung selama empat hari, 26-29 Oktober 2017.

Training diikuti jurnalis dari Indonesia dan Timor Leste. Dalam pelatihan ini, masing-masing peserta dari Indonesia akan berkolaborasi dengan rekannya dari Timor Leste untuk menyelesaikan tugas liputan dan produksi.

"Join training ini jadi langkah awal IJTI untuk meningkatkan kapasitas jurnalis di kawasan termasuk perbatasan yang memiliki peran penting bagi Indonesia," kata Ketua Umum IJTI Yadi Hendriana saat pembukan pelatihan yang dihadiri Menteri Muda dan Komunikasi Timor Leste, Dubes RI untuk Timor Leste, dan Direktur Salvador Institute.

Dewan Menteri Muda dan Komunikasi Timor Leste, Matias Pretas Buavida menyambut baik kerjasama ini. Pelatihan jurnalis merupakan program pemerintahan Timor Leste untuk meningkatkan kapasitas jurnalis.

"Ini menjadi penting bagi Timor Leste dan akan menambah kerja sama yang erat antara Indonesia dengan Timor Leste. Saya harap hasilnya akan positif bagi kedua negara,” ujar Matias.

Hal yang sama diungkapkan Duta Besar Indonesia untuk Timor Leste Sahat Sitorus. Menurut dia, kegiatan ini bisa berdampak baik bagi ke dua negara.

 

Jadi Role Model

"Kedutaan Besar mendukung penuh kegiatan ini dan berharap bisa menjadi role model awal bagi jurnalis di dua negara dalam mengemas informas positif yang dibutuhkan publik ke dua negara” kata Sahat Sitorus.

Selama pelatihan, para peserta diarahkan untuk menggali, membahas dan mengangkat masalah terkait dua negara ke dalam liputan. Setiap topik yang diangkat sebagai bahan liputan, dibahas dalam perspektif Indonesia dan Timor Leste. Misalnya persoalan pengungsi Timor Leste di Timor Barat dan penanganan asset warga Indonesia yang ditinggalkan di Timor Leste pasca Jajak Pendapat 1999.

“Masing-masing story dilihat secara komprehensif dari perspektif dua negara dan dikerjakan bersama-sama oleh jurnalis Indonesia dan Timor Leste secara berpasangan," ujar Ketua Umum IJTI Yadi Hendriana.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya