Jusuf Kalla: Lulusan Pesantren Jangan Berharap Jadi PNS

JK meminta agar para santri lebih dini dididik untuk bisa menjadi entrepreneur muda.

oleh Fauzan diperbarui 29 Okt 2017, 01:17 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2017, 01:17 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla
Wakil Presiden Jusuf Kalla (Liputan6.com/ Fauzan)

Liputan6.com, Makassar - Wakil Presiden Jusuf Kalla meresmikan langsung Pondok Pesantren Ikatan Masjid Musala Indonesia Muthahidah (IMMIM) Putera II, di Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, pada Sabtu sore (28/10/2017).

Acara peresmian itu berlangsung meriah karena dihadiri ribuan santri dari pondok pesantren IMMIM. Para santri sempat tertawa saat Wakil Presiden kelahiran Sulawesi Selatan itu berharap agar lulusan pesantren jangan ada yang jadi pegawai negeri sipil (PNS) dalam pidato sambutannya.

"Jadi anak-anak yang lulus dari pesantren jangan terlalu berharap untuk jadi PNS, lupakan itu semuanya. Iya lupakan," kata Jusuf Kalla atau JK yang disambung tawa dari ribuan santri dan undangan yang hadir.

Hal itu diungkapkan JK karena jumlah lulusan sarjana dan jumlah PNS yang diterima setiap tahunnya berbeda jauh.

"Zaman dulu orang andalkan ijazah, zaman sekarang ijazah tidak berarti lagi. Kenapa tidak berarti ijazah sekarang, karena dulu ijazah dipakai untuk jadi pegawai negeri. Sekarang pegawai negeri yang diterima selama setahun paling tinggi 50 ribu (orang), itu pun mungkin kurang, kemarin cuma 25 ribu (orang), sedangkan yang lulus sarjana 1 juta (orang) tiap tahun," papar Jusuf Kalla.

JK meminta agar para santri lebih dini dididik untuk bisa menjadi pengusaha atau entrepreneur muda agar bisa bersaing di era teknologi.

Pesantren modern zaman sekarang, kata dia, harus bisa berinovasi, dan meningkatkan mutu. Pesantren jangan lagi hanya mementingkan pendidikan ilmu dan keimanan. Karena pesantren modern zaman sekarang berbeda dengan pesantren zaman dulu.

"Pesantren modern memang meniru Gontor, tapi Gontor modern pada waktunya. Sekarang harus lebih baik dari dahulu. Harus menciptakan suatu kreatif, itu yang dimaksud modern di dewasa ini bukan hanya bajunya," jelas JK.

Ijazah penting, tegas JK, tapi lebih penting lagi kemampuan. Karena ijazah bisa terbakar sedangkan ilmu tidak. "ilmu tidak bisa hilang," JK menandaskan.

 

Teken Prasasti

Pantauan Liputan6.com, setelah menyampaikan pidatonya, Jusuf Kalla kemudian menandatangani prasasti peresmian Pondok Pesantren IMMIM Putera II, Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Setelah itu, JK juga menyempatkan untuk berkeliling melihat bangunan baru pondok pesantren yang berdiri di atas tanah seluas 8 hektare itu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya